Page 75 - BMH JATIM-MAJALAH MULIA EDISI APRIL 2022 VERSI ONLINE
P. 75
seakanakan aku melihat wama
putih di tangan Rasulullah be
rukirkan Muhammad Rasulullah.”
(HR Bukhari, Muslin, Abu Daud,
Tirmidzi, Nasai).
Diriwayatkan oleh Abu Daud,
cincin itu selalu ada di tangan Ra
sulullah hingga beliau wafat, lalu
di tangan Abu Bakar hingga wa
fat, di tangan Umar hingga wafat,
dan di tangan Utsman. Namun
ketika Utsman, cincin itu terjatuh
ke dalam sumur, lalu Utsman me
merintahkan untuk mengurasnya
mamun tidak berhasil. (HR. Abu
Daud).
Para ulama menafsirkan, pe
makaian cincin di tangan kanan
karena memang tangan kanan
dianggap lebih mulia dari tangan
kiri. Sedangkan pemilihan jari ke
lingking agar tidak mengganggu
aktivitas seharihari karena jari
kelingking tidak terlalu signifikan
penggunaannya.
Beberapa riwayat menyebut
kan, tidak disukai memakai cincin
di jari telunjuk, jempol, dan jari
tengah. Hal ini berdasarkan hadis
dari Yahya bin Yahya yang men
gatakan, “Abu al-Ahwas meri-
wayatkan dari Aasim bin Kulaib
cincin ini adalah sebagaimana dari Abu Burdah yang menga-
penjelasan dalam hadis Anas bin takan, “Ali bin Abi Thalib ber-
Malik. Kala itu, Rasulullah ingin kata, Rasulullah melarangku
mengirim surat kepada Kisra, Qa memakai cincin pada jari ini atau
ishar dan Najasyi. ini.” Ali mengisyaratkan kepada
Lalu dikatakan bahwa mereka jari tengah dan yang sebelahnya
tidak akan menerima surat kecuali (telunjuk dan ibu jari).” (HR: Mus
ada stempelnya. Kemudian Rasu lim).
lullah membuat sebuah cincin dari Pemakaian cincin hanya se
perak dan mengukinya dengan batas untuk perhiasan semata.
kalimat “Muhammad Rasulullah”. Islam mengaramkan meyakini
Dalam redaksi lain, “Rasulul bahwa cincin mempunyai kekua
lah membuat cincin dari perak, tankekuatan supranatural.*H
Sya’ban 1443/April 2021 | MULIA 71