Page 55 - BMH JATIM_MAJALAH MULIA EDISI MARET 2022 VERSI ONLINE_Neat
P. 55
utama penyakit sosial dan keseha tanpa jadwal tetap dan memu
tan mental yang menerpa milenial; ngkinkan kerja jarak jauh. Hal ini
Teknologi. Karena teknologi, men jadikan mereka tidak punya
menjadikan mereka tumbuh tan ‘waktu luang’ dan meningkatkan
pa belajar menjaga kontak mata, faktor risiko fisik dan emosional,
tidak mahir membaca ekspresi wa kata pakar.
jah, atau memperdalam kesadaran
emosi dalam diri atau mengenal Agama dan kesehatan Mental
orang lain. Sejumlah penelitian di AS tel
Berlebihan media. Internet ah mengaitkan keyakinan ag
menciptakan siklus berita 24 jam, ama dan manfaat bagi kesehatan
memungkinkan milenial mengak mental. Penelitian tahun 2005 di
ses berita menakutkan dan belum wilayah Teluk San Francisco me
tentu benar. nemukan menjadi religius mengu
Tidak ada ketahanan. Kaum rangi depresi pada orangorang
milenial kurang bisa membangun dengan kesehatan yang buruk.
ketahanan. Akibatnya, mereka ke Sebuah studi tahun 2013 me
sulitan menoleransi kejadian yang nemukan pasien yang dirawat
membuat stres, dan frustasi. karena masalah kesehatan men
Orangtua sibuk. Karena banyak tal seperti depresi atau kece
orang tua sibuk bekerja (bahkan masan me respons pengobatan
ada yang semua bekerja) menja dengan lebih baik jika mereka
dikan mereka mengalami peruba percaya pada Tuhan atau taat
han yang tak dialami generasi se beragama. Menurut Dr. Harold
belumnya. Tidak ada ngobrol atau G. Koenig, Direktur Pusat Spiritu
makan bersama, akibatnya suka alitas, Teologi dan Kesehatan di
hidup menyendiri dan terisolasi. Duke University Medical Center,
Jadwal kerja tidak menentu. bahwa orang yang le bih religius
Di era disrupsi, banyak mileni memiliki gejala depresi yang lebih
um memiliki kesempatan bekerja sedikit.*
Rajab 1443/Maret 2021 | MULIA 51