Page 39 - BMH JATIM-MAJALAH MULIA EDISI SEPTEMBER 2021 VERSI ONLINE
P. 39
semangat dalam ibadah atau justru
malasmalasan dan ala kadarnya
saja.
Dengan iman potensial di dada,
seharusnya Muslim tak boleh lagi
bermalasmalasan. Sebab malas
identik dengan tanggung jawab
yang rendah. Hidupnya tak ber
daya dan tak memiliki citacita
lurus. Orientasi hidupnya bias, ti
dak punya arah. Seolah dunia ini
hanya tempat hiburan dan seka
dar berlehaleha saja. Tanpa peduli si besar tersebut. Hal ini senada
bekal yang perlu disiapkan untuk dengan pesan azZarnuji Rahi
kehidupan Akhirat nanti. mahullah. Kepada para penuntut
Hebatnya lagi, orangorang ilmu, ia mengingatkan, tiga hal
beriman senantiasa bersema ngat pokok yang mesti dimiliki oleh
dan full energy bukan semata seorang penuntut ilmu (santri).
karena urusan dunia yang dikejar Pertama, kesungguhan (al-jid-
nya. Namun sejak awal, niatnya su du). Kedua, konsistensi atau kedi
dah dobel. Meraih kebaikan dunia siplinan (al-muwadzhabah). Ter
dan Akhirat. Sehingga tidak cuma akhir, adalah obsesi yang tinggi
bekerja saja tapi juga beribadah (al-himmah).
sekaligus. Apaapa yang sifatnya Bagaimana jika orang itu punya
mubah sekalipun disulapnya men anganangan tinggi saja? Jauh hari,
jadi berpahala, dengan niat dan azZarnuji telah menyindir dengan
orientasi Akhirat tersebut. potongan syair: Tamannaita an
Diriwayatkan, Abdulllah bin tumsiy faqihan munadzhiran bi
Mas’ud Radhiyallahu anhu pernah ghairi anain. Wa al-jununu fununu.
berkata: Ya Allah, Engkau sungguh Engkau bercitacita ingin menjadi
mengetahui bahwa aku mencin seorang faqih (ahli agama) dan
tai dunia bukan karena pekerjaan analyst (peneliti), tetapi tidak mau
mencari ikan atau bercocok ta menghadapi kepayahan menuntut
nam. Aku mecintainya karena di ilmu. Itu sama saja dengan orang
sana ada malammalam yang din yang tidak waras.
gin, tapi itu kulewati dengan shalat Sikap tersebut disinyalir se
tahajjud. Di sana ada siangsiang bagai bentuk kegilaan seorang
yang terik dan itu kulewati dengan penuntut ilmu. Mereka bera ngan
berpuasa untukMu. Sebagaimana angan mendapatkan ilmu yang
dunia ini mengasyikkan, bagi Ibnu banyak, namun malas berusaha
Mas’ud, karena ia berkesempatan dan tidak punya kesungguhan.
hadir berdesakdesakan di majelis Kepingin dikata berilmu, tetapi ti
ilmu. dak mau berhadapan dengan ke
Bagaimana dengan kisah si pe payahan dalam proses belajar. Di
malas? Rasanya sulit membayang siplin saja enggan. Gila! Malas nya
kan mereka bisa melewati obse minta ampun.*
Muharram 1443/September 2021 | MULIA 35