Page 44 - DESAIN EDIT_Neat
P. 44

E- Modul Momentum dan Impuls




                                      RANGKUMAN



                 1.  Fisika  terdapat  dua  jenis  momentum,  yaitu  momentum  linear  dan  momentum  sudut.

                    Momentum linear sering disingkat momentum. Momentum linear merupakan momentum

                    pada benda-benda  yang  bergerak pada lintasan lurus, sedangkan momentum sudut  pada

                    benda-benda  yang  bergerak  melingkar.  Momentum  adalah  ukuran  kesukaran  untuk

                    mendiamkan  atau  menggerakkan  suatu  benda.  Momentum(p)adalah  besaran  fisika  yang

                    melibatkan besaran scalar (massa) dan besaran vector (kecepatan).

                 2.  Persamaan momentum p = m v

                                                                     1
                                                                         2
                 3.  Hubungan momentum dengan energy kinetik E k =   mv  , Besarnya ini dapat dinyatakan

                                                                     2

                    dengan besarnya momentum linear p, dengan mengalikan persamaan energi kinetik
                              
                    dengan:

                                           1    2   1    2       1    2    2  1    2
                                      E k =   mv   =    mv  x   =        =
                                           2        2            2         2   
                 4.  Impuls  didefinisikan  sebagai  hasil  kali  antara  gaya  dan  lamanya  gaya  tersebut  bekerja.

                    Secara matematis dapat ditulis   I = F . ∆t


                 5.  Hubungan  Momentum  dengan  Impuls  :  Apabila  sebuah  gaya  (F)  bekerja  pada  sebuah

                    benda  bermassa  m  dalam  selang  waktu  tertentu  sehingga  kecepatan  benda  tersebut


                    berubah, maka momentum benda tersebut akan berubah.


                                     =   .    =    .  ∆    ;   ∆   =      −      ;    =    −    = ∆  
                                                                       2
                                                                            1
                                                        2
                                                                1
                                           ∆  






















                                                                                                       33
   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49