Page 78 - MODUL HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI BERBASIS SSI
P. 78
68
Menurut penghitungan oleh ilmuwan iklim asal Denmark, Martin Stendel, jumlah es yang
mencair di Greenland tahun 2019 itu cukup untuk menutupi seluruh wilayah Inggris,
dengan sekitar 2,5 meter es yang mencair.
Tahun 2019 dan 2012 ditandai dengan peristiwa "pemblokiran", kata para peneliti.
Artinya, gangguan pada aliran air menyebabkan sistem bertekanan tinggi di Greenland
macet. Akibatnya, terjadi peningkatan pencairan.
"Kita tampaknya telah memasuki era pencairan yang semakin ekstrem di Greenland,"
kata penulis utama, Dr Ingo Sasgen, dari Alfred Wegener Institute di Bremerhaven,
Jerman.
"Diperkirakan yang terjadi tahun 2019 atau 2012 akan terulang. Dan kita tidak tahu
persis bagaimana lapisan es ini merespons pencairan yang kuat ini."
"Mungkin ada respons tersembunyi yang tidak kami sadari atau yang mungkin tidak
dijelaskan secara sempurna dalam model saat ini. Hal itu dapat memunculkan beberapa
kejutan."
Walau tahun 2019 memecahkan rekor, penurunan skala pencairan es terjadi pada tahun
2018 dan 2017, lebih rendah daripada periode dua tahunan lainnya sejak 2003.
Para penulis mengatakan ini terjadi karena dua musim panas yang sangat dingin di
Greenland, diikuti salju lebat saat musim gugur.
Namun tren pencairan es yang tinggi pada tahun 2019 kembali menjadi perhatian utama.
Lima tahun dengan pencairan massa terbesar kini telah terjadi dalam satu dekade
terakhir.
"Yang paling penting adalah trennya," kata Dr Ruth Mottram, dari Institut Meteorologi
Denmark di Kopenhagen, yang tidak terlibat dalam studi baru ini.
"Dan tren itu seperti yang ditunjukkan melalui proyek Imbie (Latihan Perbandingan
Neraca Massa Lembaran Es) dan pekerjaan lain sedang melacak proyeksi tingkat tinggi."
Meskipun di tahun 2020 terlihat kondisi rata-rata di Greenland, dampak keseluruhan
dari hilangnya es yang terlihat dalam beberapa tahun terakhir dapat memiliki implikasi
besar bagi orang-orang yang tinggal di daerah dataran rendah di dunia.
"Hasil untuk tahun 2019 menegaskan bahwa lapisan es telah kembali ke keadaan
pencairan yang tinggi, sejalan dengan skenario pemanasan iklim terburuk versi IPCC,"
kata Prof Andy Shepherd dari Universitas Leeds, yang merupakan pemimpin penelitian
untuk Imbie.
'Ini berarti kita perlu bersiap untuk kenaikan permukaan laut global sekitar 10
sentimeter atau lebih pada tahun 2100 dari Greenland saja. "
"Dan pada saat yang sama kita harus menciptakan skenario pemanasan iklim terburuk,"
katanya.
"Jika mencairnya es di Greenland terus berlanjut seperti saat ini, tambahan 25 juta orang
bisa terdampak banjir setiap tahun pada akhir abad ini."
Laporan media baru-baru ini menyatakan bahwa Greenland mungkin telah melewati titik
tidak bisa kembali, bahwa tingkat pemanasan global yang sudah dilakukan dunia karena
emisi karbon, berarti bahwa semua Greenland akan mencair.
Dr Sasgen mengatakan bahwa perspektif ini mungkin benar, tetapi nasib Greenland
masih di tangan kita.