Page 55 - E-LKPD Momentum dan Impuls
P. 55

A.  IMPULS



                              Perhatikan ilustarsi berikut ini!
                                   Pernahkah  kalian  melihat  pertandingan  sepakbola?  Misalnya
                            seorang penjaga  gawang meletakkan bola  yang diam  di  garis  gawang,

                            lalu menendang bola tersebut ke arah depan, menyebabkan bola tersebut
                              bergerak  ke  depan  menuju  kawan  dari  penjaga  gawang  tersebut.  Nah,
                            kita  mengetahui  bahwa  bola  yang  diam  akan  bergerak  ketika  gaya

                            tendangan  penjaga  gawang  pada  bola.  Gaya  tendangan  pada  bola

                            termasuk  gaya  kontak  yang  bekerja  hanya  dalam  waktu  singkat  yang
                              disebut  gaya  impulsif. Gaya  impulsif  mengawali  suatu  percepatan  dan

                            menyebabkan bola bergerak cepat dan semakin cepat.


                            Menurut Nurlina dan Riskawati (2017 :  93-95) menyatakan bahwa,  Impuls
                        didefinisikan sebagai hasil kali antara gaya dan lamanya  gaya tersebut bekerja.

                        Secara matematis dapat ditulis:
                                                           I = F. ∆t



                            Dalam  banyak  situasi  fisis,  kita  akan  menggunakan  aproksimasi  impuls
                        dimana kita asumsikan bahwa salah satu gaya yang bekerja pada partikel dalam

                        waktu singkat lebih besar daripada gaya yang lainnya. Aproksimasi ini berguna
                        untuk  menganalisis  situasi  tumbukan  yang  durasinya  sangat  singkat.  Ketika

                        aproksimasi ini dibuat, gaya yang bekerja kita sebut gaya impulsif.
                            Untuk menjabarkan hubungan antara impuls dengan perubahan momentum,

                        dapat  kita  lihat  pada  sebuah  benda  bermassa  m  mula-mula  bergerak  dengan

                        kecepatan v 1 dan kemudian pada benda bekerja gaya sebesar F searah kecepatan
                        awal  selama  ∆t,  dan  kecepatan  benda  menjadi  v 2,  akan  kita  ambil  arah  gerak

                        mula-mula sebagai arah positif dengan menggunakan Hukum Newton II.


                                                    F     =   m a

                                                         =   m (v2 – v1) ∆t F ∆t
                                                         =   m v2 - m v1






                                                              47
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60