Page 71 - MODUL LAYANAN KLASIKAL
P. 71
pertanyaan pada diri remaja. Sebenarnya yang disebut ”normal” atau ”ideal” itu ukurannya
apa? Dan siapa yang berhak untuk ngasih batasan? Asal kita tahu, citra diri kita termasuk
citra pribadi kita enggak dinilai dari hal ini. Namun menyangkut perilaku positif dan
bertanggung jawab di mana aspek biologis (perasaan suka dan disukai)), aspek psikologis
(menggunakan perasaan dan pikiran), dan aspek sosial di mana norma-norma yang ada ikut
memengaruhi dalam satu kesatuan.Setiap orang adalah unik. Spesial atau enggaknya bukan
ditentukan oleh bentuk dan ukuran tubuh yang kita miliki. Namun menyangkut perilaku
yang kita tunjukkan dan bagaimana kita menempatkannya.
Putuskan untuk menunggu
Kita semua pasti sudah tahu konsekuensi yang kita tanggung kalau melakukan
hubungan seks sebelum nikah. Dalam keyakinan apa pun hal ini merupakan perbuatan dosa
dan bisa menimbulkan kehamilan di luar nikah. Sementara jika dilihat secara biologis,
psikologis, sosial, dan ekonomi hampir dipastikan seusia kita belum siap menjadi ayah dan
ibu. Apalagi jika dilakukan secara enggak aman, maka akan berpotensi terhadap penularan
HIV/AIDS dan infeksi menular seksual (IMS) lainnya. Dalam pertemanan atau di lingkungan
kita pun bisa menjadi enggak percaya diri (pe-de) lagi dalam pergaulan. Perlu juga
dipikirkan, bagaimana dengan kesempatan untuk sekolah atau berkarier demi masa depan
kita? Coba renungkan, betapa banyak konsekuensi yang harus kita tanggung.
Sementara jika kita menunda hubungan seks hingga saat yang sah (dalam
perkawinan), kita dapat menghitung keuntungan-keuntungan yang bisa didapat.
1. Kesempatan untuk menikmati hidup dan
merencanakan masa depan
Dengan menunda hubungan seks
memberikan kita lebih banyak waktu untuk
menikmati hidup, bermain bersama teman-
teman, belajar tentang mengenal lawan
jenis, belajar tentang menyiapkan diri untuk
pernikahan, dan dapat menyiapkan diri
untuk meraih masa depan yang baik.
Modul Bimbingan dan Konseling
63

