Page 5 - Materi RPP 1 ptk
P. 5

Dari gambar di atas dapat dijelaskan bahwa darah yang masuk ke jantung melalui

                      pembuluh vena mengalir menuju serambi kanan, kemudian masuk ke bilik kanan,

                      lalu  dipompa  melalui  arteri  pulmonalis  ke  paru-paru.  Pada  paru  –

                      paru dan karbondioksida yang berada di dalam darah maka akan dikeluarkan dari

                      hemoglobin kemudian oksigen akan diserap ke dalam hemoglobin. Darah yang kaya
                      akan  adanya  oksigen  maka  akan  membawa  dan  menuju  jantung  melalui  vena

                      pulmonalis kemudian akan masuk ke serambi kiri, setelah itu akan mengalir ke bilik
                      kiri. Dan selanjutnya dari bilik kiri darah akan dipompa ke seluruh tubuh.



                                                     Setelah mempelajari tentang sistem

                                                      peredaran darah, cobalah kalian
                                                      baca pantun tentang peredaran
                                                              darah berikut ini!



                                                            Rambutku lebat rambutku subur
                                                              Tidak dapat dipasang jepitan
                                                             Tubuhku sehat kuucap syukur
                          PANTUN
                                                            Darah mengalir tanpa hambatan



                        Pantun adalah salah satu jenis puisi lama dalam kesusastraan Bahasa
                        Indonesia  yang  sangat  luas  dikenal  dalam  bahasa-bahasa  Nusantara.

                        Pantun  berasal  dari  kata  patuntun  dalam  bahasa  Minangkabauyang
                        berarti "penuntun". Pantun memiliki nama lain dalam bahasa-bahasa

                        daerah: dalam bahasa Jawa, pantun dikenal dengan paparikan; dalam
                        bahasa Sunda, pantun disebut paparikan









                               Ciri-ciri pantun :

                               1.  Tiap bait terdiri dari 4 baris
                               2.  Satu baris terdiri dari 8-12 suku kata

                               3.  Tiap bait terdiri dari unsur sampiran dan isi
                               4.  Baris pertama dan kedua merupakan sampiran

                               5.  Baris ketiga dan keempat merupakan isi

                               6.  Memiliki rima/sajak a-a-a-a atau a-b-a-b
   1   2   3   4   5   6