Page 10 - E-MODUL EKONOMI_APBN dan APBD
P. 10
Fungsi APBN ini bersifat kondisional, artinya sesuai dengan kondisi
perekonomian yang dihadapi. Pada saat kondisi resesi sebaiknya
pemerintah menempuh politik anggaran defisit (deficit budget) untuk
mendorong sisi permintaan. Anggaran defisit berarti pengeluaran
pemerintah lebih besar daripada penerimaan. Adapun ketika dalam
kondisi ekonomi membaik (recovery) ditempuh anggaran surplus, yang
berarti penerimaan lebih besar daripada pengeluaran. Kebijakan ini
bertujuan untuk menekan laju inflasi. APBN ini digunakan pemerintah
sebagai nstrumen dalam mengambil kebijakan fiscal. Untuk mengatasi
inflasi maka dilakukan dengan mengurangi pengeluaran pemerintah.
Pilihan lain adalah anggaran berimbang (balance budget), artinya
penerimaan pemerintah sama dengan pengeluarannya.
Penyusunan APBN ditujukan untuk mengatur
penerimaan dan pembelanjaan negara agar
pemanfaatan keuangan negara dapat mencapai
sasarannya, yaitu meningkatkan kesejahteraan
rakyat. Dengan adanya APBN maka pemborosan,
penyelewengan, dankesalahan dapat dihindari. Pada
dasarnya, tujuan APBN ialah sebagai berikut:
Untuk mengatur penerimaan dan pembelanjaan
negara agar pemanfaatan keuangan negara
dapat mencapai sasaran yang ditetapkan yaitu
menciptakan pertumbuhan ekonomi dan
kemakmuran rakyat.
Untuk memiliki stabilitas ekonomi dan mencegah
terjadinya anggaran defisit (pengeluaran
pemerintah lebih besar dari pendapatan).
Ekonomi XI SMA/MA-2 7