Page 90 - PAI KELAS 5
P. 90

Apa arti mempersekutukan Allah?

                      Mempersekutukan  artinya  menyerupakan  sesuatu  dengan  Allah  Swt.  Misalnya
                   menjadikan matahari sebagai Tuhan lalu disembah. Membuat batu atau patung sebagai
                   Tuhan lalu disembah. Menjadikan kayu besar sebagai  Tuhan lalu dipuja-puja dan
                   disembah.
                      Wahai anakku, janganlah menyamakan Allah Swt. dengan sesuatu apa pun, dan tidak
                   akan pernah sama, karena sehebat apapun manusia, matahari, apalagi patung, tidak akan
                   bisa menyamai Allah Swt. sebagai pencipta alam semesta dan  sebagai sumber nikmat
                   dan karunia.
                      Barangsiapa ingkar kepada pemberi nikmat dan karunia (Allah Swt.) maka orang
                   tersebut telah berbuat kedzaliman yang besar. ¨alim ialah kejam, bengis, aniaya, dan
                   tidak menaruh kasing sayang.


                   Sikap Kebiasaanku:
                   •  Insya Allah aku selalu beribadah hanya kepada Allah Swt.




                   2. Jangan angkuh dan sombong

                   Amati dan bacalah dengan tartil Q.S. Luqmān/31: 18 berikut!
















                   Artinya:  “Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong)
                   dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh.  Sesungguhnya Allah tidak
                   menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. (Q.S Luqmān:18).


                   Ciri-ciri sikap angkuh dan sombong menurut Q.S. Luqmān/31: 18 di atas adalah:
                   •  memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong),
                   •  berjalan di muka bumi dengan angkuh, dan
                   •  membanggakan diri sendiri.

                      Luqmān mengajarkan kepada anaknya untuk berperilaku rendah hati, tidak angkuh dan
                   sombong. Misalnya bertemu teman mengucapkan salam sambil menyapa “apa kabar?”
                   Jangan tak acuh terhadap orang lain, angkuh, merasa hebat sendiri. Misalnya merasa
                   paling cakap, paling ganteng, paling kaya, paling pintar, paling hebat. Kalau berjalan
                   dengan melenggang lenggok yang dibuat-buat, memuji diri sendiri dan sebagainya.
                      Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang angkuh dan sombong lagi
                   membanggakan diri, artinya orang yang sombong itu dibenci oleh Allah Swt.
                      Hai anakku, Itulah beberapa contoh keteladanan akhlak mulia dan budi pekerti yang
                   diajarkan Luqmān al-Hakim yang harus kita teladani.







                   84      Kelas V SD/MI                                                                                                                                                  Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti          85
   85   86   87   88   89   90   91   92   93   94   95