Page 109 - E - MODUL STUDI AGAMA KONTEMPORER
P. 109
BAB XII ISLAM DAN DEM OKRA SI
ISLAM DAN DEMOKRASI
A. Pengertian Demokrasi
Asal kata demokrasi ialah demos sebuah kosa kata Yunani berarti
masyarakat, dalam kratio atau krato yang dalam bahasa yunani berati
pemerintahan. Demokrasi secara etimologis berarti pemerintahan oleh rakyat.
Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan di mana kekuasaan tertinggi
berada di tangan rakyat, dilaksanakan secara langsung oleh mereka, atau oleh
wakil terpilih dalam sistem pemilu yang bebas.
Demokrasi dalam Islam disebut dengan istilah syura, berasal dari kata
kerja syawara-yusyawiru yang bermakna menjelaskan, menyatakan atau
mengajukan dan mengambil sesuatu. Ada bentuk-bentuk lain yang berasal dari
kata kerja syawara adalah asyara (memberi isyarat), tasyawara (berunding,
saling bertukar pendapat), syawir (memberi pendapat, musyawarah), dan
mustasyir (meminta pendapat orang lain). Dengan demikian Syura atau
musyawarah didefinisikan sebagai saling menjelaskan dan merundingkan atau
87
saling meminta dan menukar pendapat mengenai suatu perkara.
Sulaiman mengatakan bahwa prinsip dasar demokrasi adalah adanya
kesamaan antara seluruh manusia. Apa pun bentuk diskriminasi manusia, baik
yang berdasarkan ras, gender, agama, status sosial, adalah bertentangan dengan
demokrasi. Lebih lanjut ia mengatakan dalam demokrasi ada tujuh prinsip:
Pertama, kebebasan berbicara. Kedua, pelaksanaan pemilu. Ketiga, kekuasaan
dipegang oleh mayoritas tanpa mengabaikan kontrol minoritas. Keempat,
sejalan dengan prinsip ketiga, dalam sistem demokrasi, partai politik
memainkan peranan penting, rakyat berhak dengan bebas mendukung partai
mana yang lebih sesuai dengan pandangan dan pilihannya. Kelima, demokrasi
meniscayakan pemisahan antara kekuasaan legislatif, eksekutif, dan yudikatif.
Dengan pemisahan ini akan ada checks and balances, sehingga kekuasaan akan
87 Mufiqur Rahman, “Demokrasi dalam Filsafat Pendidikan Barat dan Islam (Kajian Tentang Nilai-
Nilai Demokrasi dan Implementasinya Dalam Konteks Pendidikan Indonesia)”, Cendekia: Jurnal
Studi Keislaman, Volume 3, Nomor 2, Desember 2017, h. 16.
104