Page 12 - Flip pdf MODUL KOROSI_Neat
P. 12
Dalam kehidupan sehari-hari kita menyaksikan pagar rumah, paku, dan
perabot rumah tangga yang terbuat dari besi pada awalnya mengilap.
Perhatikan paku yang mengilap pada gambar 1 (a). Paku terbuat dari besi yang
pada awalnya berwarna abu-abu mengilap. Namun setelah sekian lama dipakai
atau disimpan paku menjadi pudar dan berubah warna menjadi coklat
kemerahan, seperti gambar 1 (b). Saat kita pegang, bagian paku yang berwarna
coklat kemerahan akan menempel di tangan kita
Lalu, mengapa warnanya bisa berubah menjadi coklat kemerahan? Proses
rusaknya permukaan logam karena reaksi kimia disebut korosi atau perkaratan.
Apakah kamu pernah mendengar istilah perkaratan atau korosi pada besi? Apa
itu korosi? Menurut Shaw dan Kelly (2006), korosi didefinisikan sebagai
degradasi sifat-sifat bahan selama berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya,
dan korosi merupakan hal yang tak terelakkan bagi sebagian besar jenis logam.
Artinya hampir semua logam rentan terhadap degradasi.
Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi oksidasi dan
reduksi antara suatu logam dengan berbagai zat di lingkungan sekitarnya yang
menghasilkan senyawa-senyawa yang tidak dikehendaki. Korosi dijumpai pada
bangunan, peralatan transportasi, dan peralatan elektronik yang terbuat dari
logam seperti seng, tembaga, atau besi. Korosi merugikan, misalnya seng yang
digunakan untuk atap bangunan dapat bocor akibat korosi. Pada umumnya
korosi paling banyak ditemukan pada besi yang dikenal perkaratan besi. Logam
besi yang berikatan dengan gas oksigen akan membentuk karat besi (Fe₂O₃).
Persamaan kimia reaksi perkaratan besi adalah sebagai berikut:
2 Fe (s) + O₂ (g) Fe₂O₃
Selain pada perkakas logam ukuran besar, korosi ternyata juga mampu
menyerang logam pada komponen-komponen renik peralatan elektronik, mulai
dari jam digital hingga komputer serta peralatan canggih lainnya yang digunakan
dalam berbagai aktivitas umat manusia, baik dalam kegiatan industri maupun di
dalam rumah tangga.
12
KOROSI PADA LOGAM