Page 39 - E modul Revisi Media
P. 39
4. Perhatikan narasi berikut!
Suhu tertinggi Arktika di kawasan Kutub Utara yang mencapai 38 derajat
Celsius telah memecahkan rekor sekaligus menggaungkan "bel peringatan"
mengenai perubahan iklim Bumi. Organisasi Meteorologi Dunia (WMO)
memverifikasi rekor ini pada Selasa (14/12), dengan merujuk pada catatan
suhu di Kota Verkhoyansk, Siberia, Rusia, pada 20 Juni 2020. Catatan suhu itu
18 derajat Celsius lebih tinggi dari rata-rata temperatur maksimum di
kawasan tersebut pada periode Juni. WMO, yang bernaung di bawah PBB,
mengatakan panas ekstrem ini "lebih pas dengan kawasan Mediterania
ketimbang Arktika".
Ini adalah pertama kali organisasi itu memasukkan kawasan Lingkar Arktika
dalam arsip laporan cuaca ekstrem. WMO mengatakan temperatur 38 derajat
Celsius diukur di stasiun meteorologi saat "gelombang panas Siberia yang luar
biasa dan berkepanjangan". Sebagai gambaran, suhu 38 derajat Celsius lebih
tinggi dari suhu di Jakarta dan Surabaya pada Juni 2021 lalu dan pada Rabu
(15/12)berdasarkan catatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika
(BMKG).
Pada tahun lalu, gelombang panas ekstrem di kawasan Siberia berkontribusi
pada kebakaran hutan yang menyebar di hutan dan lahan gambut belahan
utara Rusia. Rangkaian kebakaran itu melepaskan karbon dalam jumlah yang
mencatat rekor.
Suhu tinggi dan angin kencang menambah parah rangkaian kebakaran
tersebut.
Suhu yang tinggi juga menyebabkan daratan es di Arktika meleleh lebih cepat
sehingga permukaan air laut meningkat.
Berdasarkan narasi tersebut, buatlah kesimpulan tentang pemanasan global!
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………….....................
..............................................................................................................................................
26
E Modul Pemanasan Global untuk SMP/MTs Kelas VII