Page 17 - EXPLORIA Edisi April 2021
P. 17
Menunggu UMKM (Kembali) Menyelamatkan Krisis
Slamet Rahardjo
ebenarnya UMKM itu sudah dari sananya kuat dan tangguh. Jadi jangan karena pandemi UKMK
lantas luluh lantak,” kata pegiat industri kretif, Slamet Raharjo. saat bertemu dengan reporter
SExploria
Menurut Slamet, pelaku UMKM harus terus bergerak, dan tidak menunggu masa pandemi
selesai. Sebab, tambah dia, justru di tengah pandemi kreativitas dan produk-produk inovatif ber-
munculan.
“Anggap saja pandemi ini ujian, ambil hikmah positifnya. Kreativitas biasanya mucnul dalam dari
kondisi yang terdesak,” ujar Slamet yang juga eksportir mebel.
Slamet melihat kreativitas adalah kunci bagaiman UMKM bisa bertahan di tengah badai
pandemi. Dalam kondisi pandemi seperti ini, menurut Slamet, dibutuhkan kreativitas, inovasi, melek
teknologi dan proses digital.
“Banyak pelaku UMKM yang sudah melakukan terobosan. Inovasi dan kreativitas itu ma-
cam-macam. Contyoh sederhana ada yang berkreasi dengan tekstil dijadikan masker, jualan kopi
dengan mobil pikap, dan lainnya.
Slamet juga menyebut para inovator muda harus didorong untuk mendukung digitalisasi
usaha mikro, kecil dan menengah. Hal tersebut digagas demi mendorong transformasi digital di
kalangan pelaku UMKM yang pada akhirnya dapat membantu sektor tersebut bertahan di tengah
pandemi.
Sebab, menurut Slamet, melek teknologi dan digitalisasi dituhkan para pelaku UMKM, terutama
yang selama ini masih bertahan di jalur penjualan nkonvensional. Dalam kondisi di mana kerumunan
harus dihindari, maka tidak mungkin menjual produk dengan tatap muka. Penjualan melalui online
menjadi salah satu alternatif.
“Kita melihat banyak produk konvensional sudah berlaih ke digital. Iklan tidak lagi dalam
bentuk cetak, tapi digital, media promosi juga berpindah dari koran ke media sosial. Ini hanya mas-
alah momentum dan siapa yang mau melakukannya,” ujar Slamet.
S O S O K
Owner Omah Sinten ini mengatakan
digitalisasi UMKM merupakan sebuah keniscayaan.
Perubahan tren dan perilaku konsumen dengan
membatasi interaksi fisik dan mengurangi aktivitas
di luar rumah, terbukti dapat memberi peluang
lebih besar kepada UMKM yang sudah terhubung
dengan ekosistem digital untuk bertahan atau bah-
kan melaju di tengah pandemi COVID-19.
“Sayangnya, peluang tersebut belum dimanfaatkan
secara optimal oleh UMKM, karena dari sekitar 64
juta populasi UMKM di Indonesia, baru 13 persen
yang terhubung ke ekosistem digital. Perlu ket-
erlibatan pemerintah dan berbagai pihak untuk
meningkatkan literasi manfaat UMKM masuk ke
ekosistem digital dan inkubasi untuk mengakselerasi
kesiapan mereka,” kata Slamet.
Slamet melihat ada sisi buruk UMKM tidak bisa
beradaptasi. Namun di sisi lain, kata dia, masa
pandemi ini justru banyak muncul usaha-usaha kat-
egori mikro kecil yang mampu mencari celah pasar.
Kreativitas yang didukung digitalisasi menjadi kunci
utama mampu bersaing terutama dengan UMKM
eksisting.
“Ketika butuh suatu barang, kini setiap orang cukup
membuka smartphone, lalu browsing di internet.
Ketika produk dan layanan UMKM tak tersedia pada
fasilitas media sosial tersebut, maka sudah pasti
akan tertinggal,” katanya. (Ganug Nugroho Adi)
17
foto : dok pribadi