Page 41 - Cerita Dewi Sekardadu
        P. 41
     suara itu. Ia melihat busur panah menancap di pohon
            itu. Di ujung busur panah itu terdapat gulungan kertas
            yang kecil. Ia menarik busur panah dan mengambil
            kertasnya. Sebuah surat yang ditujukan kepada dirinya
            untuk  menemui  seseorang  di  sebuah  tempat.  Malam
            itu ia bergegas menuju tempat yang ada dalam surat
            itu. Ia terkejut siapa yang ada di hadapannya saat itu.
            Patih  Bajul  Sengara.  Ya,  itu  Patih  Bajul  Sengara.  Ia
            meyakinkan diri kalau penglihatannya tidak salah.
                 “Salam,  Patih  Bajul  Sengara.”  Adipati  Maulana
            Ishak memberikan salam hormatnya kepada Patih Bajul
            Sengara  sambil  menundukkan  kepalanya  dan  posisi
            kedua tangannya seperti orang bertapa.
                 “Salam, Adipati Maulana Ishak,” ujar Patih Bajul
            Sengara menjawab salam dengan suaranya yang berat.
                 “Tuanku  Mahapatih,  ada  apa  gerangan  sehingga
            engkau mengajakku bertemu di tempat ini?”
                                          33
     	
