Page 6 - UKBM BIN 3 XII SEJARAH_Neat
P. 6
AYO BELAJAR !!!!!!!!
KegiatanBelajar 1
Gempa Bumi Sumatera Barat 30 September 2009
Orientasi
BMKG 30/9/15, Hari ini 6 (enam) tahun yang lalu tepatnya pada tanggal 30 September 2009 pukul
17:16:09 WIB seluruh wilayah Sumatera Barat merasakan guncangan gempabumi yang sangat kuat,
guncangan yang disebabkan oleh gempabumi tersebut juga dirasakan di kota-kota Sumatera
lainnya, bahkan guncangan tersebut terasa sampai ke Singapura, Malaysia, Thailand dan juga di
Jakarta dengan intensitas III MMI. Gempabumi dengan kekuatan 7.9 SR dengan kedalaman 71 km
dan pusat gempa pada 0.84 LS – 99.65 BT ini kurang lebih sekitar 57 Km Barat Daya Pariaman,
Sumatera Barat, gempa ini telah memporak-porandakan hampir seluruh wilayah Sumatera Barat
khususnya wilayah pantai Barat Sumbar.
Urutan Peristiwa
Melihat hasil peta guncangan (shakemap) yang diakibatkan oleh gempabumi tanggal 30 September
2009, maka intensitas guncangan gempa yang sangat kuat terjadi di Pariaman, Agam, Padang
dengan intensitas VIII MMI, berdasarkan skala Modified Mercalli Intensity merupakan skala
ukuran kerusakan akibat gempabumi berdasarkan pengamatan efek gempabumi terhadap manusia,
struktur bangunan, lingkungan pada suatu tempat tertentu maka intensitas pada skala VIII MMI ini
dapat menyebabkan kerusakan pada bangunan yang tidak kuat , kerusakan ringan pada bangunan-
bangunan dengan konstruksi yang kuat, retak-retak pada bangunan yang kuat, dinding dapat
terlepas dari kerangka rumah, sedangkan kota-kota di Sumatera Barat lainnya dengan intensitas VI-
VII MMI antara lain di Bukit Tinggi, Padang Panjang,Pasaman, Pasaman Barat, Batu Sangkar,
Solok, Solok selatan, dan Pesisir Selatan.
Gempa bumi tersebut telah menyebabkan sedikitnya 1100 orang meninggal, 2180 orang luka-luka
dan 2650 bangunan rumah rusak berat/ringan termasuk gedung-gedung kantor, sekolah, rumah
sakit, tempat ibadah, pasar, jalan, jembatan dengan kerusakan paling parah sepanjang pantai Barat
Sumatera Barat juga telah menyebabkan jaringan listrik dan komunikasi terputus, sebagian besar
korban disebabkan karena tertimpa reruntuhan bangunan dikarenakan kontruksi bangunan yang
tidak aman,akibat gempa juga terjadi eksodus besar-besaran warga yang tinggal disekitar pantai ke
tempat lain karena adanya isu akan datangnya gelombang tsunami.
Wilayah barat pulau Sumatera merupakan salah satu kawasan yang terletak pada pinggiran lempeng
aktif dunia hal ini dapat dilihat pada tingginya kejadian gempabumi diwilayah ini karena wilayah
ini adalah daerah pertemuan lempeng tektonik Indo-Australia dengan lempeng tektonik Eurasia.
Sumber gempa di wilayah ini tidak hanya bersumber dari pertemuan lempeng tektonik tersebut
tetapi juga dikarenakan adanya sesar Mentawai (Mentawai Fault System) dan sesar Sumatera
(Sumatera Fault System). Dengan adanya 3 (tiga) sumber gempabumi tersebut menambah
kompleknya tektonik wilayah Sumatera dan menyebabkan wilayah Sumatera merupakan daerah
yang rawan terhadap Gempabumi.
6