Page 13 - 1. Flipbook Kearifan Lokal Mandar
P. 13
2. Pranata sosial meliputi pappasang, sibaliparriq,
sipamandaq, malaqbiq, ussul, dan siriq.
a) Pappasang (pesan moral petuah leluhur Mandar) salah
satu contoh adalah Malai raqba buttu, malai ropoq langiq,
naiyyah atonganan andai mala lele artinya gunung bisa
saja rubuh, langit bisa runtuh, tetapi kebenaran dan
keadilan tetap mesti diutarakan dan dipertahankan.
b) Sibaliparriq (bantu-membantu dalam segala sesuatu baik
materil maupun spiritual) tercipta adanya
kemitrasejajaran, sumber daya wanita yang sama dengan
pria menuju kesejahteraan, kelanggengan sebuah rumah
tangga untuk memenuhi sandang, pangan, papan,
maupun kebutuhan sekunder. Nilai sibaliparriq
masyarakat Mandar dipengaruhi oleh faktor sosial
budaya seperti tuntutan ekonomi, pendidikan, etos kerja,
dan motivasi kerja (Idham, 2005: 12).
c) Sipamandaq (saling menguatkan).
d) Malaqbiq (harkat dan kedudukan yang tinggi yang
tercermin dari sikap dan tindakan) contoh macoa loa
(tutur kata yang sopan), tongang loa (berkata jujur)
macoa kero (berperilaku yang baik), dan sitappaq
(seadanya).
e) Ussul dan pemali
Ussul adalah sebuah pengharapan keberhasilan melalui
penggunaan simbol-simbol, baik berupa benda maupun
perilaku. Ussul merupakan unsur ritual/mistik yang
paling penting dalam masyarakat Mandar. Pada praktik
ussul cenderung berada di semua kegiatan masyarakat
Mandar. Khususnya acara mendirikan rumah, pembuatan
perahu, dan menentukan hari baik dalam acara sakral.
Secara umum, pemali adalah bagian dari ussul.
Cenderung membedakan adalah pemali lebih berkisar
pada ussul yang bersifat larangan/pantangan. Sedangkan,
6 | Drama Berbasis Kearifan Lokal Mandar