Page 185 - 100 Tokoh
P. 185

annya,  ia  menerima  surat  dari  pemerintah  Belanda
           yang  mengabulkan  permohonannya  bersekolah  di
           Eropa.  Beasiswa itu dimintanya  untuk  diberikan ke­
           pada Agus Salim,  namun  entah  mengapa Agus  me­
           nolaknya.
               Usia perkawinan Kartini  tak lama.  Ia meninggal
           dunia dalam usia 25 tahun, tak lama setelah melahir­
           kan  putra  pertamanya,  Singgih.  Ia  dimakamkan  di
           Rembang.
               Kartini  memang sudah  lama  tiada,  tapi  jati  diri
           Pahlawan Kemerdekaan Nasional ini akan terus men­
           jadi aspirasi dalam  perjuangan  perempuan.  Kepelo­
           porannya tidak hanya terwujud dalam sekolah khu­
           sus  perempuan  yang  menggunakan  namanya,  tapi
          juga  membersitkan  sebuah  harapan    -  Habis  Gelap
           Terbitlah  Terang.  Nasib  kaum  perempuan  Indonesia
           masa kini  memang telah terang-benderang,  dan itu­
           lah  jasa  R.A.  Kartini.*****



























           168
   180   181   182   183   184   185   186   187   188   189   190