Page 197 - 100 Tokoh
P. 197

sudah  menjadi  agen  komunisme  yang  dibina  oleh
          Hendrik 5neevlit (tokoh sosialis Belanda). Untuk me­
          narik massa ke organisasi komunisme, mereka meng­
          gunakan  cara  instan  yang  kotor,  yakni  dengan  me­
          mecah  5arekat  Islam  (51).  Paksi  dalam  51  yang  ber­
          haluan komunis kemudian dikenal dengan nama u51
         merah".
             Organisasi  yang dimotori  Haji  5amanhudi  dan
         Tjokroaminoto,  akhirya  bisa  diruntuhkan  dari  da­
         lam.  Tanpa  disadari,  keputusan  untuk  mengangkat
         5emaun  sebagai  Presiden  5arekat  Islam  5emarang,
         pada  6  Mei  1917,  menjadi  awal  dari  bencana.  50si­
         alisme  dan komunisme tanpa disadari telah menjadi
         jamur  yang  tumbuh  dengan  cepat  di  51.  Anggota  51
         dari kalangan buruh  dan rakyat  kecil  kemudian me­
         misahkan diri dari 51. Mereka merasa mendapat tem­
         pat  yang  lebih  hangat  dan  mengerti  dengan  beban
          yang harus dipikulnya. Visi berubah dari kelas mene­
         ngah  (para pedagang) menjadi gerakan ukiri" kaum
         buruh  dan  tani.
             Revolusi  Oktober  1917 di  Rusia  pun  pecah  dan
          gaungnya  teras a  hingga  di  Jawa.  Semaun  bersama
          Darsono dan Douwes Dekker membangun Persyare­
          katan Komunis di Hindia Belanda (23 Mei 1920). Me­
         reka  mendapat  dukungan  dari  Tan  Malaka,  Alimin,
          dan Haji  Misbach.  Di tahun yang sama, Semaun me­
          nulis sebuah karangan yang khusus ditujukan untuk
          pergerakan  buruh.  Judulnya  Penoentoen  Kaoem  Boe­
          roeh,  diterbitkan  dan  dicetak  oleh  Drukkerij  V5TP.
          Buku  ini  menjadi  semacam  Ukitab  suci'  bagi  kaum
         buruh  untuk  mendirikan  organisasi  dan  mengurus
          keuangannya  sendiri.  Pada  1919,  Semaun  memper­


          180
   192   193   194   195   196   197   198   199   200   201   202