Page 212 - 100 Tokoh
P. 212
belakang sosial, sering terjadi perselisihan di antara
mereka. Namun,laskar-Iaskar ini dapat dipersatukan
dengan tentara oleh Soedirman.
Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dibentuk pada
15 Oktober 1945, dan Soedirman dipercaya mernim
pin Divisi V Banyumas dengan pangkat kolonel. Ke
tika dilangsungkan Kongres TKR tanggal12 Novem
ber 1945 di Yogyakarta, Soedirman dipilih sebagai
Panglima Besar TKR dengan pangkat jenderal, dan
Oerip Soemohardjo ditunjuk sebagai Kepala Staf.
Dua tahun kemudian, TKR berubah nama menjadi
TNI. Ia dilantik pada tanggal18 Desember 1945. Da
lam program Re-Ra tahun 1948, pangkatnya ditu
runkan menjadi letnan jenderal.
Soedirman terkenal berwatak keras terhadap di
rinya sendiri. Walaupun sakit berkepanjangan, ia te
tap mernimpin langsung pasukannya bergerilya naik
gunung turun jurang. Ia adalah panglima yang tak
bisa duduk di belakang meja. Selama tujuh bulan,
Soedirman berada di atas tandu untuk mernimpin
pasukannya bergerilya dengan rute dari Yogyakarta,
Surakarta, Madiun, hingga Kediri. Mengenai penya
kitnya ini, ia pernah berkata, "Kalau saja zaman da
mai, say a menurut saja perintah dokter. Tapi, kalau
dalam masa perang seperti sekarang ini, harap di
maafkan saya menyalahi nasihat dokter. Sebab, saya
harus mengikuti siasat perang."
Ketika ten tara Indonesia masuk Y ogyakarta sete
lah penarikan mundur pasukan Belanda, penyakit
nya semakin parah. Akhirnya Jenderal Soedirman
wafat di Magelang, 19 Januari 1950, dan dimakarn
kan di TMP Semaki, Yogyakarta.*****
195