Page 95 - 100 Tokoh
P. 95

(Volksraad). Tjokroaminoto dan tokoh SI lainnya, ya­
           itu Abdul Muis dan Agus Salim terpilih sebagai ang­
           gota  dewan  itu.  Mereka  pun  bertekad  untuk  mem­
           bentuk parlemen sejati. Ketiganya sempat mengeluar­
           kan mosi agar anggota parlemen dipilih dari dan oleh
           rakyat,  serta  membentuk  pemerintahan  yang  ber­
           tanggung  jawab  kepada  parlemen.  Sayang, mosi itu
           ditolak oleh pemerintah kolonial Belanda. Hal itu pu­
          lalah yang  memaksa SI  untuk  mengambil  alih sikap
          nonkooperasi  dengan  pemerintah.
              Pada  kongres  tahun  1923  yang diadakan di Ma­
          diun,  SI  akhirnya  diu bah  menjadi  partai  politik,  de­
          ngan nama  Partai Sarekat Islam  (PSI).  Partai  itu  ber­
          tekad  untuk  menentang  pemerintah  Belanda  yang
          melindungi  kapitalisme.
              Sayang,  sebelum  cita-citanya  terkabul,  pada  17
          Desember 1934, Tjokro harus menghadap Sang Kha­
          lik. Tapi, ia meninggalkan seorang murid yang kelak
           akan meneruskan harapannya.  Soekarno pun meng­
          akuinya: "Tjokroaminoto adalah salah satu guru saya
          yang amat saya hormati. Kepribadian dan Islamisme­
          nya  sangat  menarik  hati  saya."  *****



















          78
   90   91   92   93   94   95   96   97   98   99   100