Page 80 - E-Modul Survey dan Pemetaa Mita
P. 80
2) Tempatkan jarum pelacak mulai dari titik awal (misal x0), yang telah
ditentukan, kemudian putar roda ukur maju (searah jarum jam) atau
mundur (berlawanan arah jarum jam) melalui x1 sampai kembali
ketitik awal (x0).
Pada titik start awal sebelum mulai menyusuri garis batas,
dilakukan pembacaan terlebih dahulu pada titik start. Nilai didapat
dari piringan berskala dan skala nonius. Tahap ini juga dilakukan
pada titik akhir (x1).
Syarat dari pengukuran luas dengan planimeter yang baik
adalah selisih antara bacaan di x0 dan x1 tidak lebih dari 20
3) Dengan konversi tertentu, maka luas akan dapat dihitung. Ketelitian
hasil sangat bergantung pada besar atau kecilnya skala peta.
Semakin besar skala petanya, akan semakin teliti hasil luasannya.
Untuk mendapatkan luasan suatu daerah permukaan bumi
dipeta dapat dilihat pada Gambar 3.4 dibawah ini maka diadakan
pengukuran dengan metode planimetri dari titik awal x0 sampai dengan
titik akhir x1 dengan menggunakan rumus pada Gambar 3.3 dibawah
ini:
Gambar 3.3 Rumus pengukuran dengan metode planemetri
Keterangan Gambar 3.3:
2
La = Luas area yang dicari (km )
Lx = Luas daerah dalam peta à diperoleh dari perhitungan
menggunakan planimeter
MODUL DASAR-DASAR SURVEY DAN PEMETAAN
BY. MITA DWI PUTRI 73