Page 42 - LAJU REAKSI: STEM-PjBL BERBASIS AUGMENTED REALITY TERINTEGRASI GREEN CHEMISTRY_Neat
P. 42
Veenstra (1995), diketahui secara teoritis, hasil deterjen
merupakan salah satu bahan yang mengandung surfaktan yang
memiliki sifat dapat menurunkan permukaan, sehingga
digunakan sebagai bahan pembersih kotoran yang menempel
pada benda.
Pengujian kadar surfaktan ini dilakukan dengan
mengacu pada penelitian standar 06-4075-1996 yang
dikeluarkan oleh Badan Standarisasi Nasional. Langkah awal
yang dilakukan dengan mengambil sampel deterjen cair
dengan menggunakan glass beaker sebanyak 1 gram dan
dimasukkan ke dalam gelas piala 100 mL kemudian dilarutkan
menggunakan air suling hingga sampel berair dan disimpan
selama tiga hari. Kemudian, dipindahkan ke dalam labu ukur
250 ml untuk menetralkan larutan deterjen cuci cair dan
ditetapkan dengan air suling sampai ada tanda batas. Lalu
dikocok larutan sampai homogen. Tahap berikutnya
diteteskan larutan tersebut ke dalam botol titrasi lalu
tambahkan air suling dan larutan penunjuk phenolptalein
0,1% untuk menetralkan larutan asam sehingga terbentuk
menjadi sulfate etanol dengan menggunakan H₂SO₄ 0,1 N.
Perubahan warna terjadinya menjadi putih bening
karena warna merah muda menjadi hilang dengan
penambahan H₂SO₄ 0,1 N. Setelah itu, ditambahkan 15 ml
kloroform 10 ml larutan penunjuk campuran. Langkah
berikutnya yaitu dilanjutkan dengan dititrasi larutan dan
dikocok kemudian didiamkan hingga terjadi perubahan warna
menjadi hijau kemerahan. Selanjutnya dititrasi kembali
dengan menggunakan larutan hyamine 1622 0,004 M sampai
terjadi perubahan warna pada larutan kloroform dari merah
jambu menjadi abu-abu kebiruan (jika warnanya biru artinya
kelebihan).
28

