Page 47 - SECURE NOVEMBER 2020
P. 47
47
47
Tak sia-sia, omzet penjualan produk tempe masih tetap ada rasa yang namanya tempe dibuat asin,
turunan dari tempe ini bisa mencapai tempenya, ada gurih dan aroma sedangkan ini di-blend sama cokelat,”
Rp 20 juta per bulannya. “Sebelum tempenya masih ada di situ, tapi juga ucapnya.
pandemi omzetnya sekitar Rp15 juta tidak jadi aneh, orang orang yg beli Untuk bahan-bahannya sendiri
per bulan. Setelah sempat mati dan juga cocok dengan resanya,” ujarnya. dalam membuat brownies tempe
mulai lagi sekarang sekitar Rp 20 juta Untuk di Kota Purwokerto sendiri, ini hampir sama dengan membuat
per bulan. Untuk produk jadi terjual menurutnya baru dirinya yang brownies biasa. Bahan bakunya sendiri
itu kurang lebih 800-1000 yang pouch membuat produk brownies tempe ini. ada tempe, dari mentah diiris halus
(brownies tempe cookies). Kalau yang Ia belum melihat ada produk serupa lalu digoreng dahulu, setelah itu
brownies basah sekitar 200-300 boks di wilayahnya. “Setahu saya produk haluskan jadi seperti tepung.
per bulan,” jelas Irma. brownies tempe ini di Purwokerto Kemudian disiapkan bahan
Untuk setiap satu boks brownies baru pertama, karena saya belum lihat membuat brownies, seperti telur,
tempe basah dihargai Rp 48 ribu. temen-temen lain yang pada buat,” susu, cokelat bubuk, cokelat blok,
Sementara untuk brownies tempe tuturnya. gula, butter, dan menggunakan
cookies ukuran pack 90 gram, dihargai Irma mengatakan, selama ini tidak tepung mocaf. Bahan bahan tersebut
Rp 20 ribu dan ukuran 130 gram banyak kesulitan dalam membuat dicampur dengan tempe yang sudah
dihargai Rp 28 ribu. brownies tempe. Pasalnya, semua disiapkan tadi, dipanggang kurang
Soal rasa, dia menjamin jika bahan baku tersedia di pasaran. Hanya lebih 15 menit. “Di atasnya juga kita
brownies tempe dari dua varian yang saja beberapa masyarakat masih kasih toping tempe, jadi double. Di
dia buat memiliki rasa yang unik memiliki mindset yang berbeda dari dalamnya itu jadi kayak serat, ada
dan tetap tidak menghilangkan rasa produk hasil olahan tempe ini. “Yang serat dari tempe dan dari tepung
tempenya itu sendiri. kesulitan karena ini produk baru jadi mocafnya,” ujarnya.
“Untuk rasa pastinya di brownies orang masih apa si brownies tempe, Untuk pemasaran sendiri lebih
apa enak?, karena mindset mereka banyak ke luar kota, seperti ke Jakarta,
Bogor, Lubuk Linggau, Surabaya,
dan untuk pulau Jawa sendiri,
diakuinya hampir semua daerah
pernah dia kirim. Karena ia melakukan
penjualan produknya tersebut melalui
marketplace dan media sosial. (DBS)
2020
|
ember
N
November 2020 |
v
o