Page 13 - E BOOK AKSI 2 (1)
P. 13

2.  Kejaksaan Negara Republik Indonesia


















               Selain  lembaga  kepolisian  berikutnya  yang  akan  kita  bahasa  adalah  tentang
               kejaksaan.  Kejaksaan  Republik  Indonesia  adalah  lembaga  negara  yang
               melaksanakan  kekuasaan  negara,  khususnya  di  bidang  penuntutan  serta
               kewenangan  lain  berdasarkan  undang-undang.  Tugas  penuntutan  ini  dapat
               dilakukan jaksa. Jaksa adalah pejabat fungsional yang diberi wewenang oleh
               undang-undang  untuk  bertindak  sebagai  penuntut  umum  dan  pelaksana
               putusan  pengadilan  yang  telah  memperoleh  kekuatan  hukum  tetap  serta
               wewenang  lain  berdasarkan  undang-undang.  Kejaksaan  sebagai  pengendali
               proses perkara (dominus litis) mempunyai kedudukan sentral dan penegakan
               hukum  karena  hanya  lembaga  inilah  yang  dapat  menentukan  apakah  suatu
               kasus  dapat  diajukan  ke  pengadilan  atau  tidak  berdasarkan  alat  bukti  yang
               sah menurut hukum acara pidana.

               Selain itu juga disebut sebagai satu-satunya instansi pelaksana putusan pidana
               (executive  ambtenaar).  UU  No.  16  Tahun  2004  tentang  Kejaksaan  Republik
               Indonesia  membahas  tugas  dan  wewenang  kejaksaan  pada  Pasal  30  sebagai
               berikut.

               a.   Di bidang pidana :
                   1.  Melaksanakan  penetapan  hakim  dan  putusan  pengadilan  yang  telah
                       memperoleh kekuatan hukum tetap;
                   2.  Melakukan  pengawasan  terhadap  pelaksanaan  putusan  pidana
                       bersyarat, putusan pidana pengawasan, dan keputusan bersyarat;

                   3.  Melaksanakan penyidikan terhadap tindak pidana tertentu berdasarkan
                       undangundang;
                   4.  Melengkapi  berkas  perkara  tertentu  dan  untuk  itu  dapat  melakukan
                       pemeriksaan tambahan sebelum dilimpahkan ke pengadilan yang dalam
                       *pelaksanaannya dikoordinasikan dengan penyidik.
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18