Page 63 - E-MODUL KEANEKARAGAMAN HAYATI UNTUK SMA/MA
P. 63

B. Usaha Pelestarian Keanekaragaman Hayati


         Konservasi keanekaragaman hayati di Indonesia diatur oleh UU No. 5 Tahun 1990 tentang
         Konservasi  Sumber  Daya  dan  UU  No.  23  Tahun  1997  tentang  Pengelolaan  Lingkungan

         Hidup, dengan tiga asas, yaitu tanggung jawab, berkelanjutan, dan bermanfaat. Konservasi
         keanekaragaman hayati dapat dilakukan secara in situ maupun ex situ. dilakukan di habitat
         aslinya,  yaitu  dengan  mendirikan  cagar  alam,  taman  nasional,  suaka  margasatwa,  taman

         hutan  raya,  dan  taman  laut.  Contohnya,  cagar  alam  Rafflesia  di  Bengkulu  dan  suaka
         margasatwa Pulau Komodo. Konservasi ex situ adalah usaha pelestarian yang dilakukan di
         luar habitat aslinya, yaitu dengan mendirikan kebun raya, taman safari, kebun koleksi, atau
         kebun binatang. Contohnya, Taman Safari Puncak dan Kebun Raya Bogor.



         Dari  hasil  kerja  sama  dengan  lembaga  konservasi  internasional,  telah  dilakukan
         pengembangan  kawasan  konservasi  menjadi  cagar  biosfer.  Cagar  biosfer  adalah  kawasan
         dengan ekosistem terestrial dan pesisir yang melaksanakan konservasi biodiversitas melalui

         pemanfaatan  ekosistem  yang  berkelanjutan.  Cagar  biosfer  di  Indonesia  berdasarkan
         ketetapan  UNESCO  (United  Nations  Educational,  Scientific  and  Cultural  Organization),
         antara  lain  Kebun  Raya  Cibodas  dan  Taman  Nasional  Gunung  Gede  Pangrango,  Taman
         Nasional Komodo, Taman Nasional Lore Lindu, Taman Nasional Tanjung Puting, Taman
         Nasional Gunung Leuser, Taman Nasional Siberut, Taman Nasional Bukit Batu, dan Taman

         Nasional Wakatobi.

           1. Konservasi Secara In-situ


          Menurut  Pujianto.  (2016)  Pelestarian  in-situ  dilakukan  di  habitat  asli  suatu  bewan  atau
          tumbuhan. Contoh pelestarian in-situ adalah:
            1. Taman  wisata  alam,  pelestarian  alam  yang  terutama  dimanfaatkan  untuk  pariwisata
              dan rekrasi alam. Misalnya taman mangrove kapuk di jakarta utara
            2. Taman nasional, kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli. Misalnya

              taman nasional ujung kulon, taman nasional kerinci, tanjung puting dan taman nasional
              bunaken
            3. Cagar  alam,  kawasan  suaka  alam  yang  mempunyai  kekhasan  tumbuhan,  satwa  serta

              ekosistemnya.Misalnya  cagar  alam  rafflesia  di  Bengkulu,  cagar  alam  Lorentz  di  irian
              jaya dan cagar alam tongkoko batuangus disulawesi
            4. Suaka  margasatwa,  keanekaragaman  dan  keunikan  jenis  satwa  untukkelangsungan
              hidupnya dapat dilakukan pembinaan terhadap habitatnya.Misalnya suaka margasatwa
              pulau komodo

            5. Hutan lindung, sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata
              air,mencegah banjir, mengendalikan erosi dan memelihara buran tanah.









                                                                                                              55
   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68