Page 59 - E-MODUL KEANEKARAGAMAN HAYATI FASE E SMA/MA
P. 59

B. Usaha Pelestarian Keanekaragaman Hayati



          Konservasi keanekaragaman hayati di Indonesia diatur oleh UU No. 5 Tahun 1990 tentang
          Konservasi  Sumber  Daya  dan  UU  No.  23  Tahun  1997  tentang  Pengelolaan  Lingkungan

          Hidup,  dengan  tiga  asas,  yaitu  tanggung  jawab,  berkelanjutan,  dan  bermanfaat.  Konservasi
          keanekaragaman hayati dapat dilakukan secara in situ maupun ex situ. dilakukan di habitat
          aslinya, yaitu dengan mendirikan cagar alam, taman nasional, suaka margasatwa, taman hutan
          raya, dan taman laut. Contohnya, cagar alam Rafflesia di Bengkulu dan suaka margasatwa

          Pulau Komodo. Konservasi ex situ adalah usaha pelestarian yang dilakukan di luar habitat
          aslinya,  yaitu  dengan  mendirikan  kebun  raya,  taman  safari,  kebun  koleksi,  atau  kebun
          binatang. Contohnya, Taman Safari Puncak dan Kebun Raya Bogor.



          Dari  hasil  kerja  sama  dengan  lembaga  konservasi  internasional,  telah  dilakukan
          pengembangan  kawasan  konservasi  menjadi  cagar  biosfer.  Cagar  biosfer  adalah  kawasan
          dengan ekosistem terestrial dan pesisir yang melaksanakan konservasi biodiversitas melalui
          pemanfaatan ekosistem yang berkelanjutan. Cagar biosfer di Indonesia berdasarkan ketetapan

          UNESCO  (United  Nations  Educational,  Scientific  and  Cultural  Organization),  antara  lain
          Kebun  Raya  Cibodas  dan  Taman  Nasional  Gunung  Gede  Pangrango,  Taman  Nasional
          Komodo,  Taman  Nasional  Lore  Lindu,  Taman  Nasional  Tanjung  Puting,  Taman  Nasional
          Gunung Leuser, Taman Nasional Siberut, Taman Nasional Bukit Batu, dan Taman Nasional

          Wakatobi.





             1. Konservasi Secara In-situ




          Menurut Pujianto. (2016) Pelestarian in-situ dilakukan di habitat asli suatu bewan atau tumbuhan.
          Contoh pelestarian in-situ adalah:
          a. Taman wisata alam, pelestarian alam yang terutama dimanfaatkan untuk pariwisata dan rekrasi
              alam. Misalnya taman mangrove kapuk di jakarta utara

          b. Taman nasional, kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli. Misalnya taman
               nasional ujung kulon, taman nasional kerinci, tanjung puting dan taman nasional bunaken
          c. Cagar alam, kawasan suaka alam yang mempunyai kekhasan tumbuhan, satwa serta
             ekosistemnya.Misalnya cagar alam rafflesia di Bengkulu, cagar alam Lorentz di irian jaya dan

             cagar alam tongkoko batuangus disulawesi
          d. Suaka margasatwa, keanekaragaman dan keunikan jenis satwa untukkelangsungan hidupnya
              dapat dilakukan pembinaan terhadap habitatnya.Misalnya suaka margasatwa pulau komodo
          e Hutan lindung, sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air,

             mencegah banjir, mengendalikan erosi dan memelihara buran tanah





                                                                                                              51
   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64