Page 9 - gabungan
P. 9
Bali, Surga Wisata yang Kekurangan Air Bersih
Bali, surga bagi para wisatawan dunia tengah dilanda krisis air
bersih. Hasil riset yang dilakukan oleh Yayasan IDEP Selaras Alam,
sebuah yayasan yang fokus pada pembangunan berkelanjutan di Bali,
memaparkan fakta-faktanya. Menurut IDEP, muka air tanah di
beberapa wilayah di Bali, terutama di daerah bagian selatan, telah
mengalami penurunan hingga lebih dari 50 meter dalam waktu kurang
dari 10 tahun. Tidak hanya muka air tanah, air permukaan seperti
danau dan sungai pun mengalami hal serupa. Danau Buyan misalnya,
danau yang menjadi sumber air tawar terbesar kedua di Bali itu disebut
telah mengalami penurunan 3,5 meter hingga 5 meter dalam waktu
hanya tiga tahun. IDEP juga menyebutkan bahwa 60% aliran air di Bali
telah mengalami kekeringan. Dewie mengatakan bahwa krisis air juga
berdampak terhadap para petani di Bali. Subak, sistem irigasi
pertanian yang digunakan di Bali tidak bisa lagi dijalankan karena
sumber-sumber air yang sudah kering. Tak hanya itu, kekeringan yang
melanda Bali juga membuat warga terpaksa membeli air dengan harga
mahal untuk kebutuhan sehari-hari. “Yang beli air itu di Dusun Munti
Gunung atas, mereka beli air Rp 450 ribu per tangki,” ujar I Wayan
Aryawan, Koordinator PMI Karangasem saat dihubungi DW Indonesia,
Senin (02/12). Aryawan mengatakan pihaknya telah menyalurkan
bantuan sebanyak 160.000 liter air bersih untuk didistribusikan di tiga
kecamatan yang mengalami krisis air bersih, di antaranya Kecamatan
Karangasem, Kecamatan Kubu, dan Kecamatan Abang.
Sumber: https://news.detik.com/dw/d-4808019/bali-surga-
wisata-yang-kekurangan-air-bersih