Page 3 - verdana, arial, century ghotic
P. 3
Sumber Pencemaran Air
Pencemaran air merupakan peristiwa masuknya zat atau komponen lain
(polutan) ke dalam perairan sehingga mutu air menurun. Pencemaran air
mengakibatkan adanya suatu perubahan keadaan pada sumber air seperti
danau, sungai, lautan. Adapun ciri-ciri air yang sudah tercemar yaitu pH tidak
netral, berbau, berwarna, kotor, dan dijumpai banyak mikroorganisme serta
endapan. Berikut ini akan dijelaskan sumber pencemaran air akibat dari
adanya kegiatan manusia.
9. Limbah rumah tangga
Kegiatan rumah tangga setiap harinya menghasilkan sampah dan air
buangan yang mengandung detergen. Pada jumlah yang besar apabila
limbah mauk ke perairan akan menyebabkan pencemaran ekosistem
perairan, sedangkan sampah akan diuraikan oleh mikroorganisme.
Pencemaran air oleh limbah detergen akan mengakibatkan mikroorganisme
pengurai mati, akibatnya sampah menumpuk tidak cepat terurai. Hal ini
mengakibatkan pendangkalan perairan dan dapat menimbulkan banjir.
10. Limbah industri
Limbah industri mengandung berbagai macam zat berbahaya, salah
satunya logam berat atau merkuri yang dapat masuk ke dalam tubuh
manusia melalui hewat laut. Jika hewan laut tersebut dikonsumsi manusia
dapat menyebabkan gangguan atau kerusakan sistem saraf. Limbah industri
yang dibuang ke perairan dan mengendap selain menyebabkan
pendangkalan, juga mengakibatkan air menjadi kotor dan berbau.
11. Limbah pertanian
Limbah pertanian yang dapat menyebabkan pencemaran air adalah
penggunaan pupuk buatan yang berlebihan. Sebagian pupuk buatan yang
tidak dapat terserap dengan baik oleh tanaman akan terbuang bersama
aliran air. Akibatnya perairan akan banyak mengandung zat hara, sehingga
permukaan air dapat dipenuhi dengan ganggang.
12. Pencemaran dari aktivitas peternakan dan perikanan
Air dapat mengalami pencemaran dari kegiatan peternakan dan
perikanan. Adanya kotoran hewan dalam jumlah besar pada perairan
membuat air terkontaminasi oleh bakteri. Selain itu akan terjadi perubahan
warna dan rasa di dalam air tersebut.
