Page 34 - DEDJEN_buku ajar_uji bahan 1 (Autosaved)_Neat
P. 34
PENGANTAR K3
K3 atau Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada pengujian agregat tidak jauh berbeda
dengan K3 pada pengujian lainnya. Di laboratorium Uji Bahan kegiatan cenderung
sebagian besar dilakukan di dalam ruangan. Walaupun di dalam ruangan tidak menutup
kemungkinan terjadinya kecelakaan, baik karena faktor mahasiswa maupun faktor dari
luar, seperti peralatan, bahan yang digunakan, serta prosedur yang salah dalam
pengujian. Selain keselamatan, kesehatan kerja juga harus mendapat perhatian agar
mahasiswa yang menjalani praktek menjadi nyaman, sehingga tujuan pendidikan di
laboratorium dapat tercapai.Bahaya potensial pada waktu praktek agregat diantaranya
adalah :
a. Bahan kimia, dapat menimbulkan ketidaknyamanan pada saat praktek adalah
Natrium Hidroksida (NaOH) yang digunakan pada waktu menguji bahan organic
pada agregat halus. Bahan ini pada waktu bereaksi dengan air akan menimbulkan
panas dan bau yang menyengat, serta gatal pada kulit, bahkan dapat menyebabkan
iritasi, untuk itu mahasiswa harus menggunakan sarung tangan karet, untuk
melindungi tangan dari panas dan juga kacamata pelindung, untuk mengatasi
dampak yang tidak diinginkan. juga menggunakan masker untuk penutup hidung.
b. Bahan fisik,
1) Debu, Debu merupakan salah satu sumber gangguan yang tidak dapat diabaikan.
Dalam kondisi tertentu debu merupakan bahaya yang dapat menimbulkan kerugian
besar. Tempat kerja yang prosesnya mengeluarkan debu, dapat menyebabkan
pengurangan kenyamanan kerja, gangguan penglihatan, gangguan fungsi faal paru-
paru, bahkan dapat menimbulkan keracunan umum. Untuk menghindari dampak
tersebut, mahasiswa harus menggunakan kaca mata pengaman dan menggunakan
pelindung pernapasan. Sumber debu pada pengujian agregat dapat berasal dari
agregat halus, ataupun lumpur pada agregat.
2) Bising dapat diartikan sebagai suara yang timbul dari getaran-getaran yang
tidakteratur dan periodik, kebisingan merupakan suara yang tidak dikehandaki.
Manusia masihmampu mendengar bunyi dengan frekwensi antara 16-20.000 Hz, dan
intensitas dengannilai ambang batas (NAB) 85 dB (A) secara terus menerus.
Intensitas lebih dari 85 dB dapatmenimbulkan gangguan dan batas ini disebut
30