Page 80 - DEDJEN_buku ajar_uji bahan 1 (Autosaved)_Neat
P. 80
2.11 PENGUJIANPIPIH DAN LONJONG PADA AGREGAT
KASAR
Referensi: ASTM D 4791
Tujuan Pengujian :
a. Mendapatkan banyaknya agregat yang pipih dan lonjong pada agregat kasar
b. Membandingkan dengan spesifikasi
Kompetensi Khusus :
a. Mahasiswa dapat melakukan prosedur pengujian Pipih dan lonjong pada agregat
kasar
b. Mahasiswa dapat mengoperasikan peralatan pengujian
c. Mahasiswa dapat menganalisa hasil pengujian
d. Mahasiswa dapat menarik kesimpulan hasil pengujian
TEORI
Yang dimaksud dengan pipih adalah jika lebar dari agregat tersebut lebih dari tiga kali
tebalnya, sedangkan yang dinamakan lonjong adalah apabila panjang agregat terbut
lebih dari tiga kali lebarnya.
Agregat yang pipih harus dihindarkan dalam pembuatan beton, karena akan menyulitkan
dalam pengadukan, maupun dalam pengecoran. Pada beton keras akan banyak terdapat
sarang-sarang kerikil atau kurang padat, sehingga mengurangi kualitas dan penampilan
pada beton tersebut, maka dari itu agregat yang pipih sangat dibatasi jumlahnya. Untuk
menguji banyak agregat yang pipih dapat menggunakan saringan atau alat khusus
seperti yang ada pada metode ASTM dan British Standard
PERALATAN
a. Jangka ukur rasio(The proportional calliper device);
Jangka ukur rasio, . Alat ini terdiri dari platdasar dengan dua tonggak tetap dan sebuah
lengan yang dapat diatur bukaannyadengan perbandingan yang konstan. Posisi sumbu
dapat disesuaikan dengan perbandingan ukuran bukaannya yang dapat diatur dengan
perbandingan 1:2, 1:3, dan 1:5.
b. Timbangan.
Timbangan yang digunakan harus mempunyai ketelitian sampai dengan 0,5% dari berat
76