Page 9 - ANDINIPD_23833027_PPA_FLIPPDF
P. 9

5




                                  SDM  handal,  sedangkan  penduduk  desa  akan  terus  terbelakang.
                                  Sementara  di  perkotaan  jumlah  tenaga  pengajar  sangatlah  memadai

                                  bahkan  melebihi  kapasitas,  bahkan  ada  satu  mata  pelajaran  yang
                                  memiliki dua guru. mendapatkan pendidikan adalah hak setiap warga

                                  negara karena dengan memperoleh pendidikan, otomatis setiap warga

                                  negara  akan  mendapatkan  pekerjaan.  Dengan  pekerjaan,  masyarakat
                                  bisa  produktif  untuk  memenuhi  kebutuhan  hidup.  Sumber  Daya

                                  Manusia  (SDM)  yang  berkualitas  tentu  akan  berdampak  pada
                                  perekonomian, saat ini hanya penduduk di kota besar seperti Jakarta dan

                                  kota  besar  lainnya  yang  mempunyai  kualitas  pendidikan  yang  bagus

                                  sementara kualitas pendidikan di desa masih sangat buruk. salah satu
                                  penyebab  rendahnya  minat  mengajar  guru  di  desa  adalah  minimnya

                                  akses transportasi serta fasilitas komunikasi yang buruk. Permasalahan
                                  tersebut bisa diatasi dengan memberikan upah yang lebih besar kepada

                                  guru yang mau mengajar di daerah terpencil daripada upah guru yang

                                  mengajar di kota. jika porsi guru di desa dan di kota sudah seimbang,
                                  maka  kualitas  pendidikan  di  Indonesia  semakin  baik  karena  semua

                                  penduduk mendapatkan pendidikan.
                               2.  Peran Guru

                                      Dalam upaya mewujudkan visi dan misi pendidikan nasional, yakni
                                  mencerdaskan kehidupan bangsa, Kemendiknas mempunyai visi 2025

                                  untuk menghasilkan insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif. Oleh

                                  karena, diterapkanlah kurikulum 2013 yang dapat menghasilkan insan
                                  Indonesia  yang  produktif,  kreatif,  inovatif,  dan  afektif  melalui

                                  penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi, yaitu
                                  penguatan  Pendidikan  Karakter  (PPK),  keterampilan  literasi,

                                  kompetensi  pembelajaran  abad  XXI  yakni  4C  (Communication,

                                  Collaboration, Critical Thinking and Problem Solving, Creativity and
                                  Innovation),  dan  HOTS  (Higher  Order Thinking  Skill).  Untuk  itulah

                                  guru  harus  siap  untuk  membenahi  diri  dalam  meningkatkan
                                  meningkatkan profesionalisme mereka untuk menghadapi tantangan di

                                  Era Revolusi 4.0. Dalam UU Nomor 14 Tahun 2005 menegaskan, guru
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14