Page 590 - Gabungan
P. 590
menutup mata dan merebahkan diri.
Zhou Mi tersenyum melihat Wenying yang tertidur dengan pose
anggun. Perlahan dia menghabiskan Coca-Cola-nya, melemparkan
kalengnya, lalu merebahkan diri di samping Wenying. Dia mendengar
napas Wenying yang berat, melihat tenggorokannya bergerak-gerak.
Dia tahu soda racikannya mulai bekerja.
Pipi Wenying memerah bergelombang, tubuhnya gelisah
bergerak-gerak. Zhou Mi berbaring di sampingnya, satu tangan
dengan lembut merangkul pundak Wenying, mengamati reaksinya.
Wenying membuka mata berkaca-kaca, memandang Zhou Mi penuh
hasrat, tangannya meraih tubuh Zhou Mi. Kepala Zhou Mi mendekat,
dan mereka pun berpelukan dan berciuman.
Zhou Mi sendiri sudah lupa berapa wanita yang pernah diciumnya,
tapi tak satu pun bibir semembara Wenying. Tangannya pun mulai tak
bisa diam. Entah berapa lama mereka berciuman, Wenying akhirnya
berkata terengah-engah:
"Aku tidak tahan! Ayo kita pulang!"
"Baik!" jawab Zhou Mi gembira. Dia tahu waktunya sudah tepat.
Dia membantu Wenying berpakaian, menyokongnya masuk ke mobil.
Dengan gas diinjak habis, dia melaju ke hotel mewah terdekat.
Zhou Mi tahu buah sudah matang untuk dipetik. Di atas ranjang
bundar bertenaga listrik kamar mewah itu, dia mengambil
590

