Page 20 - MODULFISIKAHUKUMNEWTON
P. 20

Hukum II Newton menjelaskan secara


                  kuantitatif  bagaimana gaya-gaya memengaruhi


                  gerak. Tetapi kita mungkin bertanya, dari mana

                  gaya-gaya itu datang? Berdasarkan pengamatan


                  membuktikan bahwa gaya yang diberikan pada

                  sebuah benda selalu diberikan oleh benda lain.


                  Sebagai  contoh,  seekor  kuda  yang  menarik


                  kereta,  tangan  seseorang  mendorong  meja,


                  martil memukul/ mendorong paku, atau magnet

                  menarik  paku.  Contoh  tersebut  menunjukkan


                  bahwa gaya diberikan pada sebuah benda, dan

                  gaya  tersebut  diberikan  oleh  benda  lain,


                  misalnya  gaya  yang  diberikan  pada  meja


                  diberikan oleh tangan.



                                Newton menyadari bahwa hal ini tidak


                  sepenuhnya  seperti  itu. Memang benar tangan

                  memberikan  gaya  pada  meja,  tampak  seperti


                  pada  Gambar  4.9.  Tetapi  meja  tersebut  jelas


                  memberikan  gaya  kembali  kepada  tangan.


                  Dengan demikian, Newton berpendapat bahwa

                  kedua  benda  tersebut  harus  dipandang  sama.


                  Tangan memberikan gaya pada meja, dan meja

                  memberikan gaya balik kepada tangan.




                                Hal ini merupakan inti dari Hukum III


                  Newton, yaitu:



                  Ketika  suatu  benda  memberikan  gaya  pada


                  benda kedua, benda kedua tersebut memberikan

                  gaya yang sama besar tetapi berlawanan arah


                  terhadap benda pertama.



                                Hukum  III  Newton  ini  kadang


                  dinyatakan  sebagai  hukum  aksi-reaksi,  “untuk


                  setiap aksi ada reaksi yang sama dan berlawanan

                  arah”.  Untuk  menghindari  kesalahpahaman,
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25