Page 3 - REVISI HANDOUT KEL 15 (PODCAST)_PRAKTIKUM MATEMATIKA DIGITAL
P. 3
1. Banyak digunakan sebagai alternatif membagikan konten oleh industri hiburan,
media, dan jurnalisme. Penyiar (broadcaster) dan penerbit berita (news publisher) saat
ini sangat memanfaatkan podcast.
2. Meningkatkan penggunaan dan kepemilikan portable music player MP3 agar bisa
mendengarkan audio secara digital.
3. Ketersediaan perangkat lunak gratis semakin meningkat dan alat untuk membuat
podcast serta mengunggahnya di internet , dan mudah untuk diunduh dan diputar.
Manfaat Podcast Dalam Pendidikan
1. Sumber informasi dan mendorong pemikiran kreatif
Metode belajar mengajar tradisional umumnya bergantung pada format
ceramah, bahkan menjadi standar. Namun, bukan berarti menolak inovasi. Dibuatnya
podcast pendidikan yang bersifat informatif dan menghibur, akan menarik perhatian dan
imajinasi murid. Peran podcast untuk pembelajaran masa depan juga bisa mendorong
murid pada pemikiran yang kritis. Dari imajinasi saat mendengarkan materi di podcast,
bisa merangsang diskusi, yang kemudian mendorong pemikiran kreatif dan komunikasi
terbuka antara guru dan murid.
2. Media mendongeng yang bisa diakses kapan saja dan dimana saja
Dalam beberapa materi pelajaran bisa dibuat podcast dengan konsep serial.
Mengingat podcast menggunakan bahasa sehari-hari, memungkinkan murid menghadapi
situasi yang relate. Contohnya, podcast mata pelajaran Kewarganegaraan tentang perilaku
menjadi warga negara yang baik. Hal ini menjadikan podcast sebagai media mendongeng
yang unik dan murid bisa memahami bahwa apa yang mereka pelajari berlaku untuk
kehidupan nyata. Mengingat podcast itu gratis dan tersedia kapan saja, murid dapat
membukanya kembali kapanpun, baik secara online maupun offline atau diunduh. Hal ini
mendorong murid untuk lebih aktif dan bertanggung jawab dalam pembelajaran mereka.
3. Membangun ikatan lebih baik dengan murid
Dengan meningkatnya penggunaan teknologi, tentu ada kesenjangan antara
guru dan murid, terutama dalam metode pembelajaran online ketika guru dan murid
bertatap muka secara virtual. Guru bisa saja kehilangan kepekaan terhadap muridnya,
karena sulit membaca emosi murid secara virtual. Sementara, murid merasa bahwa
gurunya kurang memahami atau berhubungan dengan dunia mereka karena perbedaan