Page 38 - LELUHUR BAPAK GUMUN
P. 38
Asam konjugasi : Asam konjugasi :
Berdasarkan pada kedua reaksi di atas reaksi tersebut sama-sama menggunakan H2O. Akan
tetapi, pada reaksi A H2O bertindak sebagai …………………, sedangkan pada reaksi B H2O
bertindak sebagai …………, sehingga H2O dapat disebut sebagai zat amfoter. Dapatkah
kalian menyimpulkan, apa itu zat amfoter?
Zat amfoter adalah ......................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
INFO
Kelebihan dari penjelasan teori asam-basa menurut Brønsted-Lowry adalah bisa
menjelaskan sifat asam-basa dari reaksi-reaksi yang tidak terjadi di dalam medium air
(H2O). Akan tetapi, teori asam-basa menurut Brønsted-Lowry memiliki kelemahan
karena tidak mampu menjelaskan reaksi asam-basa yang tidak melibatkan adanya serah
+
terima proton (H ). Dengan demikian, teori asam-basa menurut Brønsted-Lowry
disempurnakan lagi oleh teori asam-basa menurut ilmuwan bernama Gilbert Newton
Lewis yang kemudian dikenal dengan nama teori Lewis.
PEMBENTUKAN KONSEP (3)
3. TEORI LEWIS
Pada tahun 1923, Gilbert N. Lewis kimiawan dari Amerika
Serikat mendefinisikan asam-basa berdasarkan teori ikatan kimia.
Oleh karena itu, dari teori ini munculah istilah yang dikenal dengan
nama asam lewis dan basa lewis.
Gambar 1.21. Gilbert N. Lewis
Sumber: Wikipedia
E-modul Asam-Basa Berbasis SETS Terintegrasi Multipel Representasi 24