Page 21 - BILPHY18_LASMA ENITA SIAHAAN_SKRIPSI_BAHAN AJAR GELOMBANG MEKANIK
P. 21

Semakin  banyak  getaran  yang  diberikan  pada  slinki,  maka  akan  semakin  banyak
               rapatan  yang  bergerak.  Rapatan  yang  bergerak  ini  diikuti  oleh  renggangan  yang  juga
               bergerak.  Rapatan  yang  dimaksud  yaitu  bagian  pada  slinki  yang  lebih  rapat  dibandingkan
               dengan  bagian  lainnya,  sedangkan  bagian  lain  yang  lebih  renggang  dinamakan  renggangan.













                                Gambar 1.15. Rapatan dan Renggangan pada Gelombang Longitudinal
                                                   Sumber : kemendikbud

                       Panjang  gelombang  (λ)  pada  gelombang  longitudinal  merupakan  jarak  antara  dua
               rapatan  yang  berdekatan,atau  jarak  antara  dua  enggangan  yang  berdekatan,  atau  panjang  satu
               rapatan dan satu renggangan  yang  berdekatan.

                       Pada  saat  digetarkan,  partikel-partikel  slinki  tidak  ikut  merambat  bersama  gelombang,
               tetapi  hanya  bergetar  maju  mundur  saat  geombang  melaluinya.  Tingkat  kerapatan  pada  pegas
               mirip  dengan  amplitude  pada  gelombang  transversal.  Semakin  rapat  pegasnya,  energi
               gelombangnya  juga  semakin  besar. Contoh gelombang  longitudinal  adalah gelombang  bunyi.



                D.  FREKUENSI GELOMBANG


                                                                   Waktu yang  diperlukan  untuk

                                                                      satu gerbong  kereta (  )
                                                     Kecepatan (v)







                                                        Panjang  gelombang
                                                                (  )


                      Gambar 1.16. Hubungan Periode, Frekuensi, Panjang Gelombang dan Kecepatan Gelombang
                                                      Sumber : Kemendikbud

                                                  Universitas Negeri Medan | E-Modul Problem Based Learning  10
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26