Page 14 - E-Modul Fluida Dinamis Terintegrasi Teknologi dan Bencana Banjir
P. 14
E-Modul Terintegrasi Teknologi dan Bencana
1
Mengapa terjadi banjir
Terbentuknya banjir ini dapat dijelaskan dalam konsep fisika yaitu dengan
konsep fluida. Pada prinsipnya air mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat
yang rendah dan air menempati ruang. Air hujan yang jatuh ke bumi akan di
tempatkan ke segalah arah. Air hujan tersebut ada yang tertampung di sungai,
waduk, bendungan, dan ada yang diserap oleh tanah (akar-akar pohon).
Debit (Q)
Pada saat hujan turun dengan debit yang cukup deras akan menghasilkan
jumlah air yang banyak. Air dengan jumlah yang banyak membutuhkan luas
penampang yang besar, hal ini sesuai dengan teori fisika bahwa semakin besar
debit air maka semakin besar volume air yang dihasilkan setiap satuan waktu.
Penentuan kecepatan di sejumlah titik pada sungai memungkinkan untuk
membantu dalam menentukan besarnya kapasitas aliaran sungai sehingga
pengukuran kecepatan merupakan fase sangat penting dalam menganalisa
suatu aliran fluida. Kecepatan dapat diperoleh dengan melakukan pengukuran
terhadap waktu yang dibutuhkan suatu partikel yang dikenali untuk bergerak
sepanjang jarak yang telah ditentukan.
Besarnya kecepatan akan mempenagruhi besarnya fluida yang mengalir pada
sungai . Jumlah dari aliran fluida mungkin dinyatakan sebagai volume, berat
atau massa fluida dengan masing-masing laju aliran ditunjukkan sebagai laju
aliran volume (m3/s), laju aliran berat (N/s), dan laju aliran massa (kg/s).
Sehingga kapasitas aliran atau debit (Q), yaitu:
11