Page 7 - A_KELOMPOK 5
P. 7
Proses difusi dengan cara pencelupan, pelaburan dan penyemprotan
prinsip kerjanya sama dengan cara pertama dan kedua. Bedanya, pada cara
ini digunakan larutan bahan pengawet dengan konsentrasi tinggi berkisar
antara 20% – 40%. Pelaburan dilakukan bagi kayu yang ukuran besar
tetapi jumlahnya sedikit. Apabila kayu yang akan diawetkan jumlahnya
banyak, kayu tersebut diikat dalam ikatan besar (bundel), kemudian
dicelupkan ke dalam larutan yang sudah disiapkan. Kayu yang telah
diawetkan disimpan dalam ruang tertutup sedemikian rupa sehingga
proses difusi berlangsung dengan baik. Lama penyimpanan (diffusion
storage) beberapa minggu bergantung kepada jenis dan ukuran tebal kayu
yang diawetkan.
2. Peran Hutan dalam Pengendalian Daur Air
Hutan dengan penyebarannya yang luas, dengan struktur dan
komposisinya yang beragam diharapkan mampu menyediakan manfaat lingkungan
yang amat besar bagi kehidupan manusia antara lain jasa peredaman terhadap
banjir, erosi dan sedimentasi serta pengendalian daur air. Peran hutan dalam
pengendalian udara dapat sebagai berikut:
a) Sebagai pengurang atau pembuang cadangan air di bumi melalui proses
evapotranspirasi
b) Sebagai penghalang untuk sampainya air di bumi melalui proses
intersepsi.
Semua peran vegetasi tersebut bersifat dinamis yang akan berubah dari
musim ke musim maupun dari tahun ke tahun. Dalam keadaan hutan yang telah
mantap, perubahan peran hutan mungkin hanya dengan pendekatan, sesuai dengan
pola sebaran hujannya.
Peran hutan terhadap pengendalian daur air dimulai dari peran tajuk
menyimpan air sebagai intersepsi udara. Sampai saat ini intersepsi belum sebagai
dampak penting dalam daur hıdrologi. Bagi daerah yang hujannya rendah dan
kebutuhan air dipenuhi dengan konsep water harvest maka para pengelola Daerah
Aliran Sungai (DAS) harus tetap memperhitungkan besarnya intersepsi karena
jumlah udara yang hilang sebagai intersepsi udara dapat mengurangi jumlah udara