Page 46 - Salinan dari FIX MODUL MATEMATIKA KELAS 5 (4)_Neat
P. 46

V       Bangun Ruang





                   LKPD




             Candi ini menghadap ke arah barat dengan bahan baku candi adalah batu andesit.
             Candi ini memiliki keunikan tersendiri apabila dibandingkan dengan candi – candi

             lain.  Keunikan  tersebut  terletak  pada  kaki  candi  yang  terdiri  dari  tiga  tingkat,
             terdapat delapan anak tangga di tingkat pertama, kemudian terdapat empat belas

             anak tangga di tingkat kedua, dan terakhir terdapat tujuh anak tangga di tingkat
             ketiga. Ada yang berpendapat bahwa atap dari candi ini terbuat dari kayu dan ijuk
             yang berbentuk meru layaknya pura yang ada di pulau Bali. Hal ini dibuktikan pada

             relief Parthayadnya (Mahabarata) yang terletak di teras kedua sebelah timur pada
             sisi tengah candi.

             Candi ini berdiri diatas semacam punden berundak dengan bentuk semakin ke atas
             semakin mengecil. Hal tersebut menunjukkan bahwa tempat ini merupakan tempat

             pemujaan arwah atau roh leluhur. Relief yang terdapat di Candi Jago adalah relief
             Siwaistis dan Buddhistis yang menggambarkan agama Wisnuwardhana. Pada relief

             Buddhistis  relief  yang  dipahatkan  adalah  relief  cerita  tantri/Pancatantra  dan
             Kunjakarna.  Dan  relief  Hinduistis  pada  candi  ini  adalah  cerita  Parthayadnya  dan
             arjuna wiwaha dan relieh khrisna. Relief tantri menceritakan tentang cerita – cerita

             binatang,  perjalanan  Kunjakarna  murid  Buddha  Wairocana  ke  neraka,  tempat
             penyiksaan sahabat Purnawijaya. Setelah kembali ke dunia, Kunjakarna mengajak

             Purnawijaya belajar Buddha agar dosanya diampuni.
             Pada  relief  Parthayadnya  yang  terdapat  di  tubuh  teras  II  menceritakan  kisah
             kalahnya Pandawa yang bermain dadu dan diusir ke hutan oleh Kurawa selama 15

             tahun. Arjuna kemudian memisahkan diri dari Pandawa ke Gunung Indrakila. Pada
             teras  III  terdapat  kelanjutan  cerita  dari  cerita  Parthayadnya  dari  proses  bertapa

             Arjuna  hingga  Arjuna  berburu  bersama  Dewa  Siwa  yang  menyamar  menjadi
             pemburu.  Dan  terakhir  Arjuna  diminta  untuk  membunuh  Niwatawaca  yang

             mengganggu kahyangan dan terakhir kawinnya Arjuna dengan Batari Supraba. Dulu
             di  bilik  candi  terdapat  arca  Buddha  Amogapasa  serta  empat  pengawalnya,  yaitu

             Sudhanakuma, Cyamatara, Hayagriwa dan Bhrekuti.
             Nama  tersebut  dipahatkan  dengan  huruf  Nagari.  Arca  lain  yang  terdapat  di  atap
             serta relung Candi Jago yaitu arca Dyani Buddha Aksobya, arca Ratna Sambhawa,

             serta  arca  caktil  istri  dari  Dyani  Buddha  yaitu  Locana  dan  Pandurawasini.  Pada
             Prasasti  Majuri  (1343M  )  menyebutkan  Candi  Jago  pernah  dipugar  dengan

             diperlebar serta diperindah pada masa kerajaan Majapahit sekitar periode 1343M.




                    E-Modul Bangun Ruang Kelas V SD

                                                         42
   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51