Page 36 - LKPD_GREEN CHEMISTRY_FASE E_KURMER
P. 36
LEMBAR KEGIATAN 3
Eceng Gondok sebagai Inhibitor Alami Korosi Besi
A. Tujuan Kegiatan
1. Mengamati dan mengidentifikasi korosi pada besi
2. Mengetahui reaksi yang terjadi pada inhibitor alami korosi besi
B. Teori
Reaksi reduksi-oksidasi merupakan reaksi yang berlangsung pada
proses-proses elektrokimia, yaitu proses kimia yang menghasilkan arus
listrik dan proses kimia yang menggunakan arus listrik (Rahayu, 2009).
Salah satu contoh reaksi redoks dalam kehidupan sehari-hari adalah
perkaratan pada logam. Proses perkaratan logam lebih dikenal dengan
istilah korosi. Korosi adalah proses rusaknya logam akibat logam tersebut
berubah menjadi senyawa lain melalui reaksi redoks dengan lingkungannya,
sehingga nilai fungsi serta estetikanya tidak sesuai harapan. Istilah
perkaratan lebih dikhususkan untuk logam besi yang mengalami korosi.
Peralatan yang terbuat dari besi jika mengalami perkaratan akan menjadi
tidak kuat, karena senyawa karat besi bersifat rapuh dan warna yang tidak
menarik (Wiyati, 2020).
Salah satu kandungan ekstrak bahan alam yang dapat digunakan
menjadi inhibitor korosi adalah tanin dan lignin yang ada pada tumbuhan
eceng gondok. Lignin mempunyai kemampuan membentuk senyawa
kompleks karena memiliki unsur-unsur yang memiliki pasangan bebas yang
berfungsi sebagai pendonor elektron terhadap logam yang berfungsi
sebagai inhibitor. Senyawa yang dapat digunakan sebagai inhibitor alami
adalah tanin. Pemanfaatan eceng gondok sebagai inhibitor korosi sangat
bermanfaat bagi dunia industri mengingat bahan untuk menahan laju korosi
atau bahan kimia yang mahal, dengan adanya eceng gondok sebagai bahan
untuk menahan laju korosi ini sangat menguntungkan (Mulyaningsih,
Pramono, & Prasetyo, 2018).
Eceng gondok merupakan salah satu tanaman air yang memiliki
jumlah banyak di alam, sehingga dapat mudah untuk diproduksi. Biayanya
yang relatif rendah merupakan pertimbangan yang dapat menguntungkan.
36

