Page 28 - Desain Modul Literasi_Neat
P. 28
nyata terkait teks untuk dapat mengkonstruksi pemahaman antara keduanya. Nantinya, dari
strategi ini memudahkan pembaca untuk memahami teks dengan mudah dan akurat. Manfaat
strategi ini yaitu membantu mengidentifikasi masalah dan mempertimbangkan berbagai solusi
dan kemungkinan hasilnya.
2. Strategi Literasi melalui Tahapan Kegiatan Membaca Intensif
Kegiatan membaca intensif terdiri atas tiga tahapan, yaitu prabaca, ketika baca, dan
pascabaca.
a. Pada tahap prabaca, guru memandu siswa untuk mengidentifikasi dan diskusi
kata-kata yang sulit, frase yang tidak dimengerti oleh siswa, konsep bacaan,
informasi umum (judul, ilustrasi, susunan bacaan), dan bahkan dapat berupa
membuat prediksi tentang isi bacaan.
b. Aktivitas ketika baca adalah guru memberikan pertanyaan untuk memastikan
bahwa siswa benar-benar membaca, mengarahkan siswa untuk lebih
memusatkan perhatian pada bagian bacaan yang berkaitan dengan berpikir
kritis, memberi semangat siswa untuk memeriksa kebenaran hasil prediksi
yang disampaikan pada kegiatan prabaca.
c. Pada pascabaca kegiatan yang dilakukan adalah Guru mengembangkan diskusi
tentang bacaan, menyimpulkan ide penting dan juga isi yang mendukung,
mengevaluasi dan mendiskusikan ide bacaan, menerapkan dan
menghubungkan ide bacaan dengan kehidupan sehari-hari. Siswa dapat
merespon bacaan dengan berbagai cara seperti menulis, bermain-peran,
musik, poster, video, debat atau pantomim.
Berikut beberapa contoh penerapan strategi literasi melalui tahapan membaca
intensif.
a. Strategi Adik Simba
Seperti telah disampaikan di atas bahwa strategi ini berusaha menjabarkan pertanyaan-
pertanyaan untuk mengidentifikasi informasi ini. Pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat
diberikan kepada siswa sebelum siswa membaca teks, ketika sedang membaca teks, dan setelah
membaca teks. Berikut gambaran pengatur grafis Adik Simba.
28