Page 14 - e modul kimia fix fase e
P. 14

D. Gerakan Kimia Hijau

                       Bacalah artikel berikut!                            Polusi   udara   yang    ditimbulkan
                                                                   Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya di
                                                                   Provinsi  Banten  disebut  berkontribusi  pada
                                                                   ribuan angka kematian dan kerugian kesehatan
                                                                   hingga  belasan  triliun  rupiah.  Dalam riset

                                                                   terbaru yang dikeluarkan Centre for Research on

                                                                   Energy  and  Clean  Air  (CREA),  polusi  PLTU  batu
                                                                   bara  itu  menyebabkan  1.470  kematian  setiap
                                                                   tahun  dan  menimbulkan  kerugian  kesehatan
                                                                   hingga Rp14,2 triliun.
                                                        e
                                                  C
                                                   I

                                                      on
                                                    nd
                                              r

                                               :
                                                        s
                                          um
                                            be
                                TU
                               L
                              P

                                    r
                                   u
                                  S
                                        ,
                           r
                         ba
                       am


                             .
                            3
                                                B
                                       ya
                                    al
                      G Sumber gambar : BBC News Indonesi ia
                                      a

                                                 B
                                         S
                              Warga di sekitar PLTU banyak yang menderita penyakit paru-paru dari anak-anak, remaja
                         hingga  dewasa.  Ketua  Kolegium  Pulmonologi  dan  Kedokteran  Respirasi  Indonesia  itu
                       mengatakan,  anak  usia  di  bawah  lima  tahun,  orang  lanjut  usia,  dan  mereka  yang  memiliki
                         penyakit  kronis  adalah  kelompok  yang  sangat  rentan  terhadap  beragam  jenis  polusi  udara,

                       termasuk  asap  polusi  yang  dihasilkan  oleh  PLTU  batu  bara.  Mengapa?  karena  polusi  udara
                       mengandung  gas  kimia  berbahaya  seperti  di  antaranya  nitrogen  monoksida  (NO),  Nitrogen
                         oksida (NOx), sulfur dioksida (SO2), dan lainnya, juga partikel-partikel kecil padat seperti PM2.5,
                       Faisal  mencontohkan.  “Jika  polusi  itu  dihirup  maka  akan  menurunkan  daya  tahan  saluran

                       pernafasan, terlebih lagi kepada orang dengan imunitas rendah seperti anak-anak, lansia, dan
                         yang  memiliki  penyakit  bawaan,”  kata  Faisal.  “Lalu,  jika  dihirup  dalam  waktu  lama,  fungsi
                       pernafasan akan terganggu, sel-selnya akan berubah. Sudah terbukti bahwa [menghirup] PM2.5

                       dalam  waktu  lama  bisa  menyebabkan  bronkitis  hingga  kanker  saluran  nafas.”  Guru  Besar
                         Fakultas Kedokteran UI itu menjelaskan, orang-orang yang menghirup polusi dalam jumlah yang
                       besar  memiliki  potensi  terpapar  TBC  lebih  tinggi.  Kenapa?  karena  sel  pertahanan  di  saluran
                         pernafasan - bernama fagosit - fungsinya telah melemah. Faisal mengatakan, fagosit berkerja
                         ekstra melawan kuman hingga zat berbahaya dari polusi yang dihirup.
                       “Begitu bakteri TBC masuk, tidak cukup fagositnya untuk melawan. Jadi lebih mudah terinfeksi
                         TBC. Di wilayah yang polusinya tinggi pasti TBC-nya tinggi. Karena kuman TBC itu memang sudah
                       ada,  tapi  dengan  gangguan  [polusi]  ini,  kuman  itu  cepat  lebih  mudah  berkembang  di  tubuh

                       seseorang karena daya tahan berkurang,” kata Faisal. Lalu, apakah mungkin paru-paru menjadi
                         gosong atau menghitam karena polusi udara, khususnya yang ditimbulkan oleh limbah batu
                       bara?  Faisal  menjawab,  debu  batu  bara  bisa  menyebabkan  penyakit  paru-paru  yang

                       bernama pneumoconiosis,  yaitu  penyakit  akibat  penumpukan  partikel  debu  (zat-zat  logam)
                         dalam paru-paru.
                              Dalam penelitian  CREA  terbaru disebutkan  bahwa  kawasan  PLTU  Suralaya  di  Banten
                         merupakan  daerah  yang  sangat  tercemar.  Dengan  menggunakan  metode Base
                         Scenario (mengukur  konsentrasi  gas  buang  polutan  untuk  unit  yang  ada- existing),  rata-rata
                       konsentrasi partikulat PM2.5 dari hasil pembakaran batu bara di PLTU Suralaya sebesar 1,0 μg
                         m-3. Particulate Matter (PM2.5) adalah partikel udara yang berukuran lebih kecil dari atau sama
                       dengan 2.5 µm (mikrometer).

                       Pencemaran udara yang ditimbulkan PLTU itu disebut membawa dampak buruk bagi kesehatan
                         masyarakat dan juga perekonomian di separuh bagian utara Provinsi Banten, meliputi Serang
                       dan Cilegon yang berpenduduk 13 juta jiwa.

                       “Termasuk hilangnya 1.470 nyawa setiap tahunnya dan kerugian kesehatan yang menelan biaya
                         hingga Rp14,2 triliun,” dikutip dari laporan CREA.
                       Angka kematian dan kerugian akan semakin meningkat menjadi 1.640 jiwa dan Rp15,8 triliun jika

                       seluruh PLTU itu menyeburkan gas polutan secara maksimal (diukur dengan metode Base_Max).
                       (Sumber : BBC News Indonesia)
                                         E-MODUL KIMIA FASE E – SMA MUH AL KAUTSAR PK KARTASURA             13
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19