Page 7 - Neurosains Spiritual Hubungan Manusia, Alam, dan Tuhan
P. 7
"Penting memahami jiwa manusia dari pelbagai macam pendekatan. Ini kunci
untuk membangun manusia sehat dan bahagia berharmoni dengan sesama
dan alam. Buku ini memberikan tawaran pendekatan neurosains yang dipadu
dengan ilmu kealaman, tanpa mengabaikan koneksi dengan Allah. Neurosains
untuk seluruh bidang kehidupan. Menarik!"
Dr. dr. Margarita M. Maramis, Sp.KJ (K), FISCM.
Psikiater di RSUD dr. Soetomo-FK Unair, Ketua Seksi Bipolar, Pengurus Pu-
sat Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PP-PDSKJI),
Wakil Ketua PP Masyarakat Neurosains Indonesia
"Telah lama sains menghimpitkan diri pada fisik semata. Penumpuan pucuk
menara pada otak merupakan simbol kelaziman era yang dilabel modern. Di
periode jauh sebelum Newton, melompat ke semenjak Einstein mengem-
bangkan relativitas, paham holisme hadir membawa harmonisasi keindahan.
Keterkaitan satu dan yang lain, fisik dan nonfisik (perilaku) bersinergi dengan
semesta dalam qudrat (kuasa)-Nya. Buku ini mengantar kedalaman pola pikir
otak merajut utuhnya jiwa-raga-alam dan Tuhan."
Prof. Dr. dr. Abdurrahman Latief, M.S.
Guru Besar Ilmu Anatomi FK Unair-Surabaya
"Memahami kota bukanlah sekadar memahami bentuk bangunannya, lebar
jalanannya, atau indah ornamennya. Kota dibentuk dari sekumpulan manu-
sia dan perilakunya. Bahkan, lebih dalam lagi, kota dimulai dari apa yang
berkelindan dalam otak manusia peng huninya. Bang Taufiq Pasiak—begitu
saya menyapanya—seperti biasa menguraikan hubungan ini dengan mena -
rik: bagaimana manusia berperilaku kepada sesamanya, kepada alam, kepada
dirinya sendiri, dan kepada Tuhannya. Buku ini penting dibaca dan di resapi
untuk mendedahkan ruang eksplorasi kita terhadap manusia—kita sendiri—
yang sering kali kita luput tafakuri."
dr. Ahmad Fuady, M.Sc., Ph.D.
Peneliti, Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Buku ini tidak diperjualbelikan.
"Mau bikin hunian (kota dan desa) jadi super nyaman? Kuncinya ada pada
kesemestaan spiritual, intelektual, mental-fisikal, hingga sosial yang merepre-
sentasikan kesemestaan otak. Penulis menyaji kan secara holistik lewat kemae-
stroannya di bidang neurosains."
Dr. Zaim Uchrowi, MDM.
Pegiat Karakter Pancasila
vi