Page 11 - Grafis Islam 04-Surauku, Santri, Pesantrenku
P. 11

Ujar
                           Editor






                           Judul  Surauku, Santri, Pesantrenku dalam buku ini sengaja dibuat sebagai wujud
                           apresiasi  atas  khazanah  budaya  Islam  Indonesia  yang  telah  melahirkan  sistem
                           dan lembaga pendidikan yang berakar kuat dalam sejarah negeri ini. Surau dan
                           pesantren tumbuh masing-masing di Sumatera Barat dan Jawa, yang kemudian
                           berkembang menjadi lembaga pendidikan Islam modern yang bisa ditemukan
                           pada hampir seluruh penjuru Indonesia. Jauh sebelum sistem sekolah modern
                           diperkenalkan pemerintah kolonial Belanda, surau dan pesantren menjadi basis
                           pendidikan  untuk  kaum  Muslim  pribumi.  Terdiri  dari  asrama  untuk  para  santri
                           dan masjid, proses belajar-mengajar dilakukan di bawah bimbingan seorang kiyai
                           yang juga tinggal di lingkungan lembaga pendidikan tersebut. Dan peran tersebut
                           terus berlangsung hingga kini, dengan tentu saja mengalami berbagai proses
                           modernisasi dalam semua aspek pembelajaran dan kelembagannya.
                           Buku ini menyuguhkan satu pembahasan tentang sejarah lembaga pendidikan
                           Islam tersebut, khususnya pesantren. Perlu ditegaskan bahwa pesantren, berbeda
                           dari surau yang pada awal abad ke-20 mengalami transformasi dan berubah
                           menjadi  sekolah  modern,  terus  bertahan  melalui  berbagai  perubahan  zaman.
                           Hingga masa sebelum kemerdekaan, banyak pesantren di Tanah Jawa berkembang
                           dengan sistem pendidikan tradisional, meski sebagian sudah mengadopsi
                           sistem modern; di samping mempelajari Islam melalui kitab kuning, para santri
                           di pesantren mempelajari ilmu-ilmu umum. Setelah Indonesia merdeka, sejalan
                           dengan laju modernisasi pendidikan oleh pemerintah Indonesia, banyak pesantren
                           yang membuka lembaga pendidikan modern, yakni madrasah (dari tingkat
                           dasar hingga atas) dan selanjutnya sekolah umum pada semua jenjang. Dengan
                           demikian, kini para santri bisa memperoleh pendidikan yang sama dengan murid
                           sekolah umum, ditambah pelajaran keislaman yang diperoleh di pondok melalui
                           kajian atas kitab kuning.
                           Kini, dengan jumlah yang terus bertambah dan menjangkau masyarakat di
                           berbagai daerah di Indonesia, pesantren dengan sistem pendidikan modern telah
                           berkontribusi sangat berarti pada proses pendidikan dalam rangka mencerdaskan
                           kehidupan bangsa Indonesia. Banyak anak didik Indonesia yang memperoleh
                           pendidikan di pesantren. Begitu juga tidak sedikit tokoh Indonesia yang berasal
             Literasi Nasional  dari lembaga pesantren. Karena itu, mengapresiasi peran yang diembannya dalam

                           sejarah Indonesia menjadi satu keharusan. Untuk tujuan itulah buku ini hadir di
                           hadapan pembaca.


         viii              Jajat Burhanudin
                           Kasijanto Sastrodinomo
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16