Page 59 - Grafis Islam 04-Surauku, Santri, Pesantrenku
P. 59
Sekitar 6.000 pasukan Inggris yang tergabung
25 Oktober 1945 dalam Brigade ke-49 Divisi ke-26 India mendarat di
Surabaya. Pasukan ini dipimpin Brigjen AWS. Mallaby.
Pasukan ini diboncengi NICA (Netherlands-Indies Civil
Administration).
Berbekal senjata rampasan dari Jepang, bambu runcing,
28 Oktober 1945 dan clurit, Laskar Hizbullah dan para pejuang Surabaya
melakukan serangan terhadap pos-pos dan markas
Pasukan Inggris. Inggris kewalahan menghadapi
gelombang kemarahan pasukan rakyat dan massa yang
semakin menjadi-jadi.
Genjatan senjata dicapai kedua pihak. Sore hari usai
30 OKTOber 1945 kesepakatan genjatan senjata, rombongan Biro Kontak
Inggris menuju ke Gedung Internatio yang terletak di
samping Jembatan Merah. Namun, sekelompok pemuda
Surabaya menolak penempatan pasukan Inggris di
gedung tersebut. Hingga akhirnya terjadi baku tembak,
Brigjen Mallaby tertembak.
Mobil Mallaby
yang ikut
terkena granat
yang dilempar
untuk redakan
kerumunan
massa yang
mengepung
Mallaby.
Literasi Nasional Panglima AFNEI Letjen Philip Christison mengeluarkan
31 OKTOber 1945
ancaman dan ultimatum jika para pelaku serangan yang
menewaskan Brigjen Mallaby tidak menyerahkan diri,
46 pihaknya akan mengerahkan seluruh kekuatan militer
darat, udara, dan laut untuk membumihanguskan
Surabaya.