Page 9 - E-MODUL BINDO PUISI Lina 2022
P. 9
mampu memberikan kepuasan seni yang utuh, melainkan juga mengintegrasi
pola pikir, menyalakan semangat hidup, serta menegaskan pandangan hidup
yang dianut oleh penulis atau penyair. Puisi yang kini menjangkau
perkembangan intelektualitas menuntut seluruh sarana pemahaman yang
maju untuk dapat memaknainya.
Keberagaman corak puisi, baik dari segi pemilihan diksi maupun unsur
kepuitisan lainnya, dapat dikaji menurut sifat, struktur, dan konvensinya
masing-masing. Zaman yang terus berevolusi juga mendukung kajian puisi
menurut sudut pandang kesejarahannya. Hal ini berkaitan dengan hakikat
puisi sebagai karya seni yang selalu mengalami ketegangan antara konvensi
dan pembaharuan atau inovasi (Teeuw, 1981:12). Pun sebagaimana
pernyataan yang dicetuskan oleh Rifattere (1978:1) bahwa puisi selalu
berubah-ubah sesuai dengan evolusi selera dan perubahan konsep estetiknya.
Coleridge (dalam Pradopo, 2012:6) mengemukakan bahwa puisi adalah
kata-kata yang terindah dalam susunan terindah. Puisi merupakan pernyataan
perasaan yang bertumpukan sebagai hasil pemikiran manusia yang konkret
dan artistik dalam bahasa emosional dan berirama. Makna-makna citraan
yang disisipkan dalam puisi menimbulkan pelbagai bentuk perasaan yang
diungkap melalui bahasa. Rekaman dan interpretasi dari pengalaman manusia
yang dikonversi menjadi puisi inilah yang akan kita pelajari dalam
pembelajaran kali ini. Kalian akan diajak memahami hal-hal penting terkait
pesan yang ingin disampaikan penyair terutama berkaitan dengan suasana,
tema, dan makna puisi. Sebab untuk mendalami puisi, terlebih dahulu kalian
harus mampu memaknai puisi berdasarkan tiga konvensi tersebut. Konvensi-
konvensi ini saling membantu dan memperkuat untuk mendapatkan nilai
kepuitisan seefektif dan seintensif mungkin.
6