Page 54 - E-MODUL ELEKTROKIMIA BERBASIS STEAM - NADIYAH AULIA
P. 54
Chem-TECH
Science sebagai Sarana Informasi Teknologi
“Zat Penghambat Korosi dari Kulit Mangga”
Korosi menjadi permasalahan setiap industri, khususnya makanan kaleng. Korosi
merupakan terbentuknya endapan cokelat yang menempel pada logam. Korosi atau endapan
cokelat yang menempel ini sangat berbahaya jika dikonsumsi dalam jumlah banyak. Korosi diteliti
mengandung senyawa logam berat yang dapat merusak sel dan jaringan pada tubuh pada makhluk
hidup.
Mangga menjadi salah satu buah yang paling
banyak dikonsumsi masyarakat, tetapi di sisi lain,
semakin banyak olahan mangga yang dikonsumsi,
maka semakin banyak pula limbah yang dihasilkan
oleh mangga. Mahasiswa semester tiga Institut
Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, Jawa
Timur mengubahnya menjadi bahan utama anti korosi.
Gambar 2.8 Kulit Mangga Mereka menilai mangga mengandung banyak senyawa
Sumber: beautynesia.id
organik, yaitu senyawa flavonoid yang termasuk dalam
senyawa antioksidan, yang memiliki daya inhibisi (hambatan) korosif.
Proses awalnya, kulit mangga ini dikeringkan di bawah sinar
matahari selama dua hari, kemudian di haluskan menjadi bubuk dan di
ekstrak dengan metode refluks (metode pemanasan, penguapan,
kondensasi dan pendinginan). Sebanyak 75 gram kulit buah mangga
menghasilkan 280 ml ekstrak kulit mangga. Kemudian ekstrak tersebut
dicampur dengan larutan korosif. Pencampuran ekstrak pencegahan
korosi saat proses pembuatan kaleng makanan dibuktikan oleh tim,
mampu mencegah timbulnya korosi dan degradasi timah dari tin plate.
Dari hasil pengujiannya, menunjukkan bahwa sebanyak 80% kandungan
timah dalam kaleng makanan tidak terjadi korosi dalam penggunaan.
Gambar 2.9 Metode Refluks
Kulit Mangga
Sumber: https://www.greeners.co/ide-inovasi/ternyata-kulit-mangga-bisa- Sumber: surabayatoday.id
mencegah-korosi/ diakses pada 01 Juni 2022
46 | E - M O D U L E L E K T R O K I M I A B E R B A S I S S T E A M