Page 217 - SEJARAH NASIONAL INDONESIA KELAS XI SEMESTER 1
P. 217

»  Tahun 1926  telah dilaksanakan  Kongres Pemuda I. Kongres ini
                              memiliki peran penting dalam sejarah perjuangan bangsa. Coba
                              jelaskan!


                       3.  Satu Nusa, Satu Bangsa, dan Satu Bahasa.

                       Perangkat lunak untuk  membangun  dan memperkokoh persatuan  sudah
                       disepakati, yakni bahasa. Namun, dalam rangka  melawan penjajahan harus
                       juga diwujudkan secara kongkret. Organisasi atau partai yang berjalan sendiri-
                       sendiri tentu tidak efektif. Begitu juga organisasi pemuda yang terpisah-pisah
                       tidak akan bisa melawan penjajahan. Oleh  karena  itu,  setelah  Kongres
                       Pemuda  I  berakhir,  berkembang usulan agar  dilakukan penggabungan
                       berbagai organisasi  pemuda yang ada. Sebagai realisasinya maka  pada
                       tanggal 15 Agustus 1926 diadakan pertemuan organisasi-organisasi pemuda
                       di Jakarta. Hadir dalam pertemuan itu perwakilan antara lain dari Jong Java,
                       Jong  Sumatranen  Bond,  Jong  Islamieten  Bond,  Sekar  Rukun,  Jong  Bataks
                       Bond,  Jong  Celebes,  Perhimpunan Pelajar Ambon, juga dihadiri Komite
                       Kongres Pemuda I. Dalam pertemuan ini diusulkan  agar dibentuk  badan
                       tetap untuk keperluan persatuan Indonesia.  Berkaitan dengan usulan ini
                       maka tanggal 31 Agustus 1926 telah disahkan Anggaran Dasar untuk suatu
                       perkumpulan  atau organisasi  pemuda yang baru yang diberi  nama Jong
                       Indonesia. Namun realisasinya belum memuaskan seperti yang diharapkan
                       para pemuda. Baru pada tanggal 20 Februari 1927 ada pertemuan yang
                       digagas oleh Algemene Studie Club di Bandung. Pertemuan tersebut berhasil
                       mendirikan organisasi pemuda yang diberi nama Jong Indonesia. Organisasi
                       ini berdasarkan pada asas kebangsaan atau nasionalisme. Tokoh-tokoh yang
                       ada di dalam Jong Indonesia itu antara lain: Sutan Syahrir, Suwiryo, Halim,
                       Moh. Tamzil, Yusupadi, dan Notokusumo.


                       Di samping  organisasi  itu, pada bulan September 1926 juga diadakan
                       pertemuan  para pelajar  atau mahasiswa. Dalam pertemuan itu berhasil
                       dibentuk  perkumpulan  yang diberi  nama   Perhimpunan  Pelajar-Pelajar  di
                       Indonesia (PPPI).  Anggota umumnya dari para  mahasiswa STOVIA  dan
                       Sekolah  Tinggi  Hukum. PPPI bertujuan  untuk  memperjuangkan  Indonesia
                       merdeka. Cita-cita hanya dapat tercapai bila paham kedaerahan dihilangkan
                       dan  perselisihan  pendapat  di  antara kaum nasionalis harus  dihapuskan.
                       Aktivitas PPPI meliputi gerakan pemuda, sosial, dan politik. Ketua
                       perkumpulan itu Soegondo Djojopoespito, tokoh-tokoh lainnya adalah Muh.
                       Yamin, Abdullah Sigit, Suwiryo, Sumitro Reksodiputro, A.K. Gani,  Sunarko,





                                                                                          209
                                                                             Sejarah Indonesia
   212   213   214   215   216   217   218   219   220   221   222