Page 34 - E-Modul Berbasis Etno-STEM
P. 34
2. Etnomusikologi Pada Gamolan Pekhing Alat
Musik Masyarakat Lampung
Gamolan pekhing adalah instrumen
musik yang hampir semua bahan bakunya
terbuat dari bambu, kecuali tali untuk
mengikatkan bilah bambu ke lambakan,
pada awalnya terbuat dari rotan, namun
saat ini terbuat dari nilon. Instrumen ini
hanya satu buah, bukan sekelompok
instrumen atau kelompok ensambel yang
terdiri dari beberapa instrumen. Namun
dalam perkembangan berikutnya
ditambah dengan instrumen musik yang
lain sebagai musik pengiring. Secara
etimologi Gamolan pekhing berasal dari
Gambar 22. Gamolan pekhing
Sumber: www.Lampungwawai.com kata Gimol yang artinya gemuruh atau
getar yang berasal dari suara bambu dan
menjadi Gamolan pekhing yang artinya bergemuruh atau bergetaran,
sementara begamol artinya berkumpul.
Gamolan Pekhing akan mengeluarkan bunyi nada tertentu setelah
dipukul. Hal tersebut terjadi karena adanya getaran pada permukaan gamolan
setelah dipukul. Itulah mengapa kita bisa mendengar musik yang disajikan oleh
Gamolan pekhing, gelombang suara tersebut memiliki frekuensi antara 20-
20.000 Hz.
Gamolan pekhing pada awalnya merupakan instrumen tunggal yang
konon dimainkan dan yang menemani seorang mekhanai tuha atau
bujang lapuk, yang menetak pekhing mati temeggi atau tunggul bambu
tua tegak yang sudah lama mati.
Gamolan pekhing terdiri dari delapan lempengan bambu dan memiliki
kisaran nada lebih dari satu oktaf, lempengan bambu tersebut diikat
secara bersambung dengan tali rotan yang disusupkan melalui sebuah
27 | P a g e